Bab 32: Rencana Kejam Lucius

57 13 1
                                    

Benda di dalam peti itu bukanlah sesuatu yang pernah Jarrod bayangkan sebelumnya.

Dia tidak pernah menyangka benda seperti itu terkubur di dalam tanah selama bertahun-tahun. Terlebih, benda itu terkubur di perbatasan Soufield.

"Petir ini milik seorang kesatria yang menjaga Ancbourne beribu-ribu tahun yang lalu. Sang dewa memberikan petir ini kepadanya sebagai hadiah karena mampu menemukan petir miliknya yang hilang."

Itu yang Jarrod dengar dari para tetua ketika dia meminta sebuah penjelasan mengenai peti yang ia temui di perbatasan Soufield.

"Kekuatan petir ini tidak sama dengan petir sang dewa tetapi kekuatannya cukup menggetarkan tanah yang kau pijaki."

Jarrod mendengarkan dengan seksama mengenai petir yang saat ini berada di dalam ruangan kecil yang merupakan tempat berdoa untuk para leluhur Fraser. Di altar sederhana itu, terdapat sepuluh kursi terbalut emas dengan ukiran petir dan diduduki oleh para tetua yang sedang memperhatikan sebilah petir di atas ubin.

"Petir ini tidak bisa disentuh oleh sembarang orang. Hanya si kesatria yang mampu menyentuhnya" ucap salah satu tetua membuat pandangan Jarrod tertuju pada petir yang beberapa kali berkilat dan mengeluarkan suara gemuruh yang cukup kuat.

"Kalau memang tidak ada orang yang bisa menyentuhnya, kenapa para tetua mencari petir ini?" tanya Jarrod dengan pandangan matanya tidak lepas dari petir yang sedari tadi menarik perhatiannya.

Para tetua itu saling berpandangan lalu salah satu dari mereka menatap Jarrod.

"Kau ingin coba menyentuhnya, Jarrod?"

Tawaran itu cukup menggiurkan. Dia pun berjalan mendekati petir tersebut dan tangannya terulur hendak menyentuh petir tersebut.

"Jangan kau sentuh! Mereka ingin menjebakmu!"

Jarrod tertegun ketika mendengar sebuah bisikan di dekat telinganya, alisnya saling bertaut dan berusaha mencaritahu dari mana suara itu berasal, tetapi, yang ia lihat hanyalah wajah tenang para tetua yang saat ini menatapnya dengan lekat.

Jarrod pun menunduk dan kembali hendak menyentuh petir itu.

"Mereka akan mengasingkanmu kalau kau menyentuhku, Jarrod Fraser. Mereka tahu siapa kau dan mereka berniat ingin memisahkanmu dari teman-temanmu!"

Lagi-lagi Jarrod tertegun. Dia pun menatap para tetuanya yang terlihat kecewa karena Jarrod tidak kunjung menyentuh petir itu. Jarrod memang tidak tahu maksud dari suara itu. Namun, tidak ada salahnya dia mendengarkan sebuah bisikan yang entah berasal dari mana.

Tapi, dia tadi bilang "kalau kau menyentuhku" bukankah itu artinya...

Jarrod melirik petir yang ada di dekatnya ini.

Apakah suara tadi berasal dari petir?

"Apa yang akan terjadi kalau petir ini tidak mau aku sentuh?" tanya Jarrod pada para tetua. Dia memundurkan tubuhnya satu langkah dari petir.

"Kita tidak akan tahu kalau kau belum mencoba, Jarrod."

Jantungnya berdegup kencang. Tiba-tiba saja wajah para tetua terlihat mengerikan di matanya. Hati kecilnya berteriak kalau dia jangan mempercayai para tetua sekarang.

"Sepertinya, benar-benar dia.."

Jarrod tertegun ketika mendengar salah satu tertua mengatakan sebuah kalimat yang tidak ia mengerti.

"Apa yang harus kita lakukan? Raja Lucius akan memotong kita kalau kita tidak berhasil membawanya ke hadapan Yang Mulia Raja Lucius" ucap salah satu tetua dan terdengar sangat ketakutan.

[FF NCT DREAM] HELMUTOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz