Bab 19: Dua Pemuda di Tengah Kabut

67 11 0
                                    

Tempat ini berada di bagian paling terlupakan di Mafornburgh.

Daerah yang selalu dikatakan sebagai tempat buangan dan lahirnya para budak yang akan dijual ke bangsawan tidak punya hati.

Daerah tersebut merupakan kota kecil yang cukup luas dari pada kota kecil lain di Mafornburgh, namun, kota tersebut selalu dikatakan sebagai kota yang gagal. Misten, Kota Buruk yang Berkabut.

Seperti namanya, kota tersebut hanya diisi oleh bangunan-bangunan tua yang tidak dirawat. Beberapa bangunan yang hancur pasca perang pun masih ada di sana dan dibiarkan terbengkalai. Sungai yang dipenuhi oleh sampah serta kotoran yang entah berasal dari mana menyebabkan air di sungai tersebut berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Penduduk di Misten pun tidak mendapatkan makanan dan minuman yang layak sehingga penduduk di sana memiliki badan yang kecil dan kurus. 

Sebuah daerah yang tidak pantas disebut kota lagi. Namun, Raja Lucius memutuskan untuk tetap mempertahankan wilayah itu tanpa ada keinginan untuk memperbaiki keadaan kota. Dia hanya mengirimkan seseorang yang menginginkan sebuah kekuasaan lalu membiarkan seseorang tersebut berbuat sesuka hatinya di kota terkutuk itu.

Walaupun kota ini tidak memiiki fasilitas yang memadai, jalanan yang becek akibat hujan serta air sungai yang meluap. Laki-laki bertubuh tinggi dengan jubah hitam terus saja melangkahkan kakinya melewati jalanan berlumpur itu, tidak peduli jika sepatu boots yang ia kenakan akan kotor.

Tujuannya saat ini adalah menemui seseorang di sebuah cabin yang tetap berdiri kokoh meskipun beberapa kayunya sudah dimakan rayap serta sarang laba-laba menghiasi sudut cabin.

Cabin tersebut terlihat kumuh dengan beberapa kayunya terlihat bekas terbakar. Pintunya pun hampir lepas dari tempatnya dan laki-laki itu dengan hati-hati membuka pintu.

Di tengah-tengah cabin terlihat seseorang yang menutupi seluruh tubuhnya dengan pakaian hitam, wajahnya pun tidak terlihat karena topeng berekspresi menangis menutupi wajahnya, kepalanya pun ditutupi oleh kain hitam.

Penampilannya terlihat mengerikan sebagai seorang pembawa informasi.

"Tidak perlu memperkenalkan diri, aku tahu kalau kau adalah Andrew, seseorang yang diutus oleh Raja Lucius untuk mendapatkan informasi dariku" ucap pria bertopeng itu.

Andrew tidak mengatakan apa-apa setelahnya, dia hanya berdiri di sana dan menunggu informasi yang akan pria bertopeng itu berikan pada Andrew.

"Tidak mudah mencari seorang pemuda yang memiliki kekuatan luar biasa karena hampir semua pemuda di Mafornburgh seperti itu" ucap pria bertopeng lagi.

"Kau hanya perlu mencari seorang pemuda yang memiliki latar belakang tidak biasa" ucap Andrew dan pria bertopeng itu berdecak.

"Ya, tentu saja, tapi juga itu tidak mudah. Aku perlu menyaring semua informasi yang aku dapatkan dan kau tahu? Tidak mudah melakukannya ketika kau adalah seorang buronan" ucap pria bertopeng tersebut membuat Andrew mendengus kesal.

Dia menatap tajam si pria bertopeng yang menyeringai, dia mengetahui bahwa permintaannya pasti akan dikabulkan mengingat Raja Lucius sendiri yang menginginkan informasi darinya.

"Raja Agung Lucius akan menghentikan orang-orang itu untuk mengejarmu dan namamu akan dihapus dari daftar buron dan juga  Zenedith" ucap Andrew dan pria bertopeng itu tersenyum puas.

"Aku harap Yang Mulia Raja Agung Lucius memegang ucapannya, Andrew. Dia akan mendapatkan kejutan luar biasa dariku kalau dia mengkhianatiku."

Andrew tidak berkomentar apa-apa. Dia hanya diam menantikan informasi yang akan dikatakan si pria bertopeng.

[FF NCT DREAM] HELMUTWhere stories live. Discover now