Mengumpulkan tugas

63 2 0
                                    

Sampai di kampus, Dara segera turun dari mobil suaminya. Berlari menuju ruang kelasnya, di dalam kelas sudah banyak mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas dari dosennya.

"Dara, lu udah ngerjain tugas dari Pak Rafka?" tanya Radit.

"Em, gue belum selesai Dit. Soalnya susah banget," jawab Dara.

"Ini lu kerjain tugasnya sekarang, jangan sampai dihukum nantinya," saran Radit.

"Baik banget sih sama gue Dit, makasih ya," timpal Dara.

"Ciee-ciee Dara dikasih contekan sama Ayang Adit nih," goda Risa.

"Shut berisik, gue mau ngerjain tugas nih," kata Dara.

"Mendingan lu diam aja Ris, jangan bikin orang emosi mulu," tegur Tika sahabatnya.

"Tapi gue cuma bercanda tahu," ujar Risa dengan wajah sedih.

Beberapa menit kemudian, Rafka datang memasuki kelasnya. Melihat semua mahasiswanya kembali duduk di kursi masing-masing, tatapannya menuju arah istrinya yang sedang duduk berdua dengan lelaki lain. Rasanya ingin sekali memarahi istrinya, tetapi dirinya harus lihat kondisinya saat ini.

"Selamat pagi semua," sapa Rafka.

"Selamat pagi Pak," jawab mahasiswa.

"Kumpulkan semua tugas yang saya berikan kemarin," perintah Rafka.

"Baik Pak," serentak semua mahasiswa segera mengumpulkan tugas dari dosennya.

"Kenapa dia bisa mengumpulkan tugas? Bukannya dia masih belum selesai mengerjakan tugasnya," batin Rafka terkejut saat melihat istrinya ikut mengumpulkan tugas dari dirinya.

Dosen kesal: "Kenapa kamu bisa mengumpulkan tugas dari saya?"

Dara: "Haha, bingung yah Pak? Saya dapat contekan dari Radit, dia orangnya baik banget, mana ganteng lagi orangnya. Cocoklah jadi pacar saya."

Dosen kesal: "Apa kamu bilang pacar? Saya ini suami kamu, hargai saya."

Dara: "Kita menikah karena terpaksa, nggak ada cinta diantara kita."

"Emang enak, biarin aja dia marah. Lagian siapa suruh nantangin gue," batin Dara, rasanya ingin tertawa melihat wajah suaminya yang sudah marah.

my lecturer my husbandWhere stories live. Discover now