Warning !!! Dilarang memcopy paste cerita saya ini murni karangan saya!
Jangan lupa follow Biar selalu ada Notification ketika update !! hargai karya orang.
"Saya bukannya nggak mau nikah sama bapak, tapi saya mau fokus kuliah dulu."
"Iya, saya pah...
Malam hari Rafka masih berada di rumah Dara Saat ini Ia sedang terbaring di atas sofa kedua matanya tertutup sepertinya sedang kelelahan.
Dara melihat Dosennya sedang tertidur di sofa pelan-pelan mendekati agar membangunkan tidurnya karena sudah malam tidak baik tinggal di rumahnya lagi.
"Pak, bangun." Panggil Dara menggoyang-goyangkan bahunya pelan agar bangun.
"Bangun Pak, sudah malam."
"Hmm" sahut Rafka menyentuh tangan Dara memeluk lengannya.
"Astaghfirullah, nih orang tidurnya gimana sih." Omel Dara kezel mengapa dosennya itu kalau tidur tidak bisa diam.
"Pak bangun, pulang udah malam jangan ngindep di rumah saya Mulu kebiasaan deh."
"Nanti pulangnya besok saja." Rafka masih memeluk lengan Dara lalu menarik tangannya sampai Wajah Dara berdekatan dengan wajahnya.
"Astaghfirullah, Kamu ngapain Dar." Lista terkejut melihat anak perempuannya mengganggu calon menantunya yang sedang tidur.
"Eh enggak Mih." Dara terkejut melihat mamihnya.
"Pacar kamu lagi tidur kok di ganggu sih." Lista menegur anaknya untuk tidak menggangu calon menantunya.
"Maaf Mih, tadi aku mau bangunin dia biar pulang ke rumahnya." Dara hanya ingin membangunkan dosennya untuk pulang.
"Biarin aja dia tidur di sini, lagian udah malam jangan di ganggu." Lista membiarkan calon menantunya tidur di rumah ini.
"Hmm iyah Mih." Dara hanya bisa menghela nafas panjangnya.
"Awas aja kalau di ganggu lagi." Mamihnya pergi meninggalkan mereka berdua di ruang tengah.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Pak, bangun. Tidurnya kek kebo banget dah." Rafka menarik tangan Dara kembali sampai berada di atas tubuhnya membuat Dara terkejut saat itu juga.
"Lepasin Pak, kalau ada orang yang liat gimana." Dara memukuli dosennya, tetapi dosennya sama sekali pun tidak mau melepaskannya.
Tidak sengaja Zaky melihat mereka berdua sedang berpelukan apa lagi Dara berada di atas tubuhnya.
"Apa-apaan ini, bangun." Zaky mendekati mereka memisahkan Dara dari lelaki itu langsungnya menarik kerah baju Rafka lalu memukulinya, sampai membuat Rafka terbangun dari tidurnya dibuat terkejut olehnya.
"Maksud anda Apa memukuli saya Hah?" Rafka mengucek kedua matanya baru saja sadar sudah dibuat terkejut.
"Karena kamu sudah kurang ajar dengan Dara." Zaky terus memukuli Rafka.
Bugh
Satu pukulan tiba-tiba menghantam wajah Rafka tanpa aba-aba, Rafka tersungkur ke lantai. Dara yang masih diam saja, tidak tahu harus berbuat apa.
