memangnya kamu siapa? Pacar saya!!

5K 179 4
                                    


"Selamat Berhalu Gaesss"

🎀🎀🎀


Rafka menatap wajah Dara dengan senyum-senyum tanpa berhenti menatapnya tanpa dia sadari yang ditatapnya malah menatap tajam ke arah dosennya membuat Rafka berhenti tersenyum.

"Apa?" Dara melototkan matanya ke arah mata dosennya.

"Galak amat jadi perempuan." Rafka jadi ngeri jika perempuan sudah marah.

"Suka-suka saya lah." sewot Dara kemudian melanjutkan tugas yang diperintahkan dosennya.

"Jangan galak-galak nanti cowo nggak ada yang suka sama kamu " ujar Rafka dengan datar

"Terserah saya lah" Dara tidak perduli dengan perkataan dosennya yang terpenting ia sudah selesai mengerjakan tugasnya.

"Semuanya sudah selesai, sekarang saya sudah dibolehkan pulang kan Pak !!" Dara sudah selesai membereskan mejanya yang berantakan tadi.

"Siapa yang nyuruh kamu pulang?" Tanya Rafka menatap wajah Data dengan datar, Dara pun kembali duduk ditempatnya.

"Tugas apa lagi yang perlu saya kerjakan." Dara menghembuskan nafasnya perlahan rasanya ingin memarahi dosennya tapi mau bagaimana lagi nilainya yang akan terancam.

"Tidak ada" singkat Rafka membuat Dara ingin membunuh dosen ini yang sangat menyebabkan

"Kalo tidak ada saya mau pulang. sudah sore, saya takut orang tua saya nyariin." Dara bangkit dari tempat duduknya sebelum keluar dari ruangan ini dosennya menahan pergelangan tangannya.

"Apa lagi sih pak?" Dara menatap tajam ke arah mata dosennya.

"Pulang bareng saya"

"Tapi Pak...." belum sempat Dara berbicara dosennya sudah menarik tangannya. Berjalan memasuki lift Dara melihat tangannya yang masih digenggam oleh dosennya, Rafka pun menatap wajah Dara yang dibuat Bingung  mengapa dia menatap dirinya.

"Kenapa?" Tanya Rafka dengan tatapan polos seperti tidak tahu apa-apa.

"Tangan Pak nggak mau dilepasin gitu." Dara menunjukkan arah matanya menuju tangan yang sedang digenggam oleh dosennya. Langsung saja Rafka melepaskan tangan mahasiswinya membuat dirinya menahan malu setengah mati.

Setelah itu lift pun terbuka lebar Rafka melangkahkan kakinya dengan cepat menuju mobilnya karena tadi sudah membuatnya malu.

"Pak tunggu, jalannya jangan cepat-cepat donk." Dara berlari mengikuti dosennya di belakang tubuhnya.

"Kamu jalan lambat sekali." Sindir Rafka melihat ke belakang Dara masih berada jauh membuat dirinya diam menunggu.

"Sabar donk Pak, lagian langkahnya cepat sekali." Dara mendekati dosennya yang sudah menunggu dirinya sedari tadi.

"Mangkanya jangan pendek jadi orang." sontak Rafka membuat Dara jengkel enak saja mengatai dirinya pendek apakah dia tidak sadar bahwa dia yang lebih tinggi.

"Biarin pendek-pendek gini banyak cowo yang suka."

"Kata siapa?" Mereka berdua berhenti melangkah Rafka menatap matanya lebih dekat untuk mengamati wajahnya.

"Kk..katta saya lah" Rafka membuat Dara gugup untuk menjawabnya bila wajahnya semakin dekat

"Pede sekali kau." Rafka menjauhi wajahnya kembali melangkahkan kakinya.

"Iri bilang Boss" ucap Dara lalu berlari takut jika kena marah bossnya.

"Awassss saja kamu Daraaaaa." teriak Rafka berlari mengejar Dara sampai diparkiran Dara berhenti dari larinya menunggu Dosennya yang mengejar dirinya tadi.

my lecturer my husbandWhere stories live. Discover now