Chapter 32

3.4K 290 4.5K
                                    

Bestie, mau info!⚠️

Berhubung ada pemberitahuan dari Wattpad mulai tanggal 6 Mei fitur DM/Pesan di aplikasi Wattpad bakalan dihilangkan, jadi buat teman-teman yang mau tahu info soal cerita Pelabuhan Hati ini atau tanya-tanya.

Kalian bisa DM ke akun Instagram @wp.pelabuhanhati dan @nurhoiriah16_ yaaa..

Untuk target chapter selanjutnya 200 vote + 4500 komen.

Pastikan untuk selalu vote dan komen di setiap baris kalimatnya 🤍

Happy Reading 🤍

--------------------------------------------------------------

"Aku ingin menggenggam tanganmu tidak hanya di dunia saja, melainkan ingin terus menggenggam dan membawamu menuju surga-Nya."

— Alvaro Danendra Pratama —

🕊🕊🕊

Apa yang dikatakan Bang Al perihal dia akan mengejarku ternyata benar, biasanya setiap pagi dia menitipkan makanan ke resepsionis apartemen. Namun kali ini dia sendiri yang mengantarkannya. Akan tetapi, aku tidak menemuinya sama sekali melainkan aku menyuruh Kiran yang menemuinya.

Lalu pada saat aku hendak berangkat kerja, dia datang lagi ke apartemen dengan alasan ingin mengantar aku berangkat kerja. Tetapi, aku tolak dan lebih memilih berangkat menaiki mobilku sendiri.

Dan sekarang ketika sedang bekerja tiba-tiba ada seorang kurir membawa buket bunga mawar merah untukku dari Bang Al. Aku pun menerimanya dengan senang hati. Apalagi membaca ucapannya membuatku tersenyum haru.

Dear My Wife,

Aku sadar, aku telah mengecewakanmu.
Apa pun yang terjadi, kamu akan selalu menjadi prioritas utamaku.

Aku minta maaf tidak menghormatimu dengan perilakuku. Aku sangat menyesal, maafkan aku.

Maukah kamu memaafkan atas apa yang telah aku lakukan?

Your Husband❤

Tiba-tiba ketukan pintu ruanganku terdengar. Aku langsung meletakkan kembali kartu ucapan tersebut, ternyata Tante Widya datang bersama seorang gadis berhijab cokelat tidak menutupi dada. Gadis itu terlihat cantik dan masih muda kisaran dua puluh tahun.

"Masuk Tante," seruku.

Lantas Tante Widya dan gadis itu pun  memasuki ruanganku.

"Bunga dari Al ya?" tanya Tante Widya sembari melirik buket bunga mawar merah yang ada di atas mejaku.

Aku hanya mengangguk sembari tersenyum.

"Masyaallah romantis banget Al, kalian itu benar-benar pasangan yang cocok. Bahagia terus ya, Sha. Semoga pernikahannya langgeng sampai surga-Nya," ucap Tante Widya diakhiri senyuman.

Aku tersenyum mendengarnya."Masyaallah aamiin Tante."

"Oh ya, ini Acha keponakan Tante," ucap Tante Widya memperkenalkan gadis itu kepadaku.

Acha mengulurkan tangannya kepadaku."Hai Kak Shabira, aku Acha salam kenal."

Aku menerima uluran tangannya."Hai, salam kenal juga."

"Oh ya, Sha, Tante sama Acha ke sini mau minta tolong sama kamu," ucap Tante Widya.

"Minta tolong apa Tante?" tanyaku.

"Keponakan Tante si Acha ngefans sama suami kamu. Boleh mintain tanda tangannya nggak Sha?" ucap Tante Widya sembari melirik ke arah Acha yang sedang tersenyum.

Pelabuhan HatiWhere stories live. Discover now