Chapter 23

1.7K 193 1.6K
                                    

BESTIE, PASTIKAN UNTUK SELALU VOTE DAN KOMEN DI SETIAP BARIS KALIMAT.

UNTUK NEXT CHAPTER AKU TARGETKAN KOMENTAR NYA 1,5rb alias 1500.

Kalau tembus aku lanjuttt🤗

HAPPY READING🤍

-------------------------------------------------------------

Sebab Allah Maha Pengampun bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam bertaubat.

— Pelabuhan Hati —

🕊🕊🕊

Setelah dua hari tidak masuk kerja, kali ini aku kembali bekerja. Pekerjaanku kali ini tidak terlalu sibuk hanya meeting dengan supplier kain. Lalu mengecek kegiatan photoshoot bersama para selebgram. Dan juga ikut membantu admin sosial media yang tengah melakukan live di aplikasi Tiktok. Berkat aplikasi tersebut, banyak yang membeli pakaian FA Clothing terutama abaya Fatimah yang selalu habis karena best seller.

"Tante, boleh nggak kalau FA Clothing ngeluarin produk hijab? Tadi aku ikut live banyak komentar netizen yang minta hijab," ucapku kepada Tante Widya yang kini sedang melihat beberapa kain untuk gamis di ruangannya.

"Boleh Sha, kan ini butik kamu. Kalau kamu mau adain hijab Tante dukung. Nanti kamu tinggal bilang aja hijab nya mau hijab yang desainnya kayak gimana, insyaallah Tante usahakan bikin," balas Tante Widya.

"Kalau Sha pengin adain hijab scarf segi empat motif kayak bunga-bunga kecil atau kotak-kotak gitu. Sama pashmina buat satu set sama abaya nya. Biar pembeli nggak bingung nyari warna pashmina yang sesuai dengan warna abaya nya, Tan," jelasku.

Tante Widya menganggukkan kepala."Noted. Tante juga ada rencana sih buat abaya kita tambahi satu set dengan pashmina nya. Kalau hijab scarf segi empat boleh, tapi Tante belum ada gambaran desainnya kayak gimana. Kamu bisa buat contoh desainnya Sha?"

"Bisa Tante, nanti Sha coba gambar desain motif nya. Kalau udah selesai nanti aku kasih Tante gambar nya," balas ku diakhiri senyuman.

"Oke, scarf diusahakan minggu depan saja gimana? Kalau pashmina nanti pas restock abaya yang pada habis."

"Iya Tante, nggak apa-apa. Oh ya, untuk ukuran hijab nya Sha pengin ukuran standar sama syar'i."

"Siap, nanti Tante usahakan, ya."

Aku tersenyum. "Makasih Tante."

"Sama-sama," balas Tante Widya.

Setelah itu aku pamit pulang lebih awal yaitu jam empat sore karena sudah tidak ada pekerjaan lagi. Sementara Tante Widya dan karyawan lainnya pulang jam lima seperti biasanya. Jam kerjaku memang tidak seperti mereka. Kadang pulang lebih awal, kadang juga ikut lembur.

Ketika keluar dari butik, aku membuka handphone dan mengirim pesan kepada Bang Al untuk menanyakan bekal makananku dimakan atau tidak.

Kemudian Bang Al membalas dengan mengrimkan pap kotak makan yang bersih, tidak ada bekas makanan. Membuatku mengernyitkan dahi bingung. Aku langsung membalas sembari berjalan menuju parkiran mobil.

My Husband 🤍

Sayang, bekal makanan dari aku dimakan nggak? awas ya, kalau nggak habis apalagi nggak dimakan. Sha bakalan ngambek😡

 Sha bakalan ngambek😡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pelabuhan HatiWhere stories live. Discover now