40. Tolong Bertahan

2.7K 349 62
                                    

Krisan sedang duduk di sofa sambil menonton Transformers seri ke-7; Rise of the Beast dengan Arkha di pangkuannya ikut serius melototkan matanya, membaca translate, ketika tiba-tiba Arion masuk dan membuat Athalla ribut.

"Om Alion!"

Krisan melirik Arion dengan tatapan julid. Dalam hati mencibir; baik katanya.

Ujung-ujungnya Krisan tidak jadi mengajak Arkha ke taman gegara Athalla terus merengek. Krisan sebenarnya mendapat bayaran setimpal untuk kegagalan rencana itu, dia bebas mencium Arkha tadi. Sebenarnya tidak buruk juga menjeda jadwal jalan-jalan jika penggantinya adalah hadiah dari Arkha. Hah, hadiah?

Lupakan. Topik perihal Arion kembali terbuka.

Lewat lirikan mata, Krisan melihat pergerakan Athalla yang semula duduk di sebelahnya, tiba-tiba meloncat dari sofa, berlari ngacir ke arah Arion sambil menengadahkan tangan.

"Susunya beli, kan?"

"Iya. Dua, kan?"

"Loh? Atha minta dibeliin tiga padahal."

Arion tersenyum masam. Sambutan macam apa yang berupa palakan seperti ini? Ternyata Krisan menanamkan benih-benih preman, ya?

"Adanya dua, Tha. Nggak apa-apa, ya? Besok Om beliin lagi," bujuknya.

"Besok, ya? Janji?"

"Besok-besok."

Kening Athalla mengerut samar. Tapi toh ekspresi itu tidak serta merta membuat Arion mau menarik ucapannya. Dia harus tegas kalau tidak mau jatah jajannya yang hanya sebagai pekerja dipotong hanya untuk menyisakan tiga harga susu kotak. Sayang. Arion diterima di sini tidak semudah Krisan, ingat? Meski begitu Arion cukup bersyukur. Dia tidak harus tinggal dengan menyamar sebagai Zeus dan ditanggung oleh mantan istri kakaknya yang tidak tahu malu. Sedikit banyak Arion merasa sisi kedewasaannya naik ke permukaan.

"Jadi lo Arion?" celetukan tanpa dosa dari Krisan membuat Arion nelangsa.

"Bang, gue adek kandung lo sendiri, loh. Apa harus tiap hari lo lupain nama gue?"

Krisan mengangkat bahu. "Cerewet."

"Sabar... Orang sabar punya bini yang dadanya besar."

"Atha dengel sesuatu! Addy! Om Alion bilang--hmph!"

"Lo apain anak gue, bangsat!"

| 40. Tolong Bertahan |

Beberapa saat yang lalu, kembali ke masa ketika Arion bertemu dengan Devan. Cowok husky tujuh belas tahun itu membuat kebohongan pada Athalla dengan mengatakan bahwa dia hanya membeli dua kotak susu. Sebenarnya Arion yang amanah memang membeli tiga.

"Lo sendirian?" tanya Arion, basa-basi. "Gue inget pernah ada kabar dari lo yang punya anak setahun lebih tua dari Athalla. Biarpun belum pernah ketemu, gue harap dia nggak sebrengsek lo, Bang," kata Arion.

Devan tegak kaku di hadapannya. "Arion..."

Arion tersenyum jumawa. "Baru sekali ini lo nyebut nama gue yang sebenernya. Gue salut lo nggak mancing keributan."

"Ayo duduk sebentar," ujar Devan, lirih.

Melihat wajah sang kakak pertama yang tampak begitu kuyu, hati Arion tergerak. Pada akhirnya dia mengangguk, menurut saja saat pria dengan masker hitam dan topi dengan warna senada itu mengajaknya duduk di bangku panjang di depan minimarket.

NAUTILUS Donde viven las historias. Descúbrelo ahora