38. Capricorn and Cancer

2.9K 514 77
                                    

Mati gue!

Selain membatin soal umpatan, Arkha juga suka membatin soal tebakannya yang akan mati muda. Dia hanya bayi berusia dua bulan saat Krisan dulu pertama kali mencuri ciuman di bibirnya. Dan sekarang apa? Masih berlanjut.

Giliran Athalla yang merengek-rengek tidak jelas.

"Cium mananya?" Krisan bertanya.

"Dulu Addy bolehin Atha cium baby."

"Gue tanya bagian mananya."

"Itu, boleh?"

Apa-apaan jari telunjuk Athalla yang mengarah ke bibir Arkha?

"Uuu! Aaa! Iii!"

Translate: Lu! Athalla! Babi!

Tumben-tumbenan si maniak antagonis mengumpati antagonis.

"Nata juga mau! Nata mau cium juga!"

"Atha! Atha yang mau! Kamu ndak boleh!"

"Papa! Atha nakal! Nakal!"

"Huwaa! Addy!"

| 38. Capricorn and Cancer |

Protagonis biasanya hidup dalam kisahnya yang menyedihkan. Selama hidupnya, dia belajar bagaimana caranya bertahan dan melanjutkan hidup tanpa harus menginjakkan kaki ke jalan yang salah. Tidak selamanya protagonis memiliki pengendalian diri yang baik, sehingga mereka tetap saja mengerti rasanya terpuruk berkali-kali. Tapi yang namanya protagonis terlihat dari masing-masing pandangan, anjir! Mau seorang kriminal pun, kalau dia menjalani hidupnya sendiri, tentu saja dia jadi protagonis di kisahnya.

Theron menggigil di atas kardus yang dijadikan alas tidur. Memeluk dirinya sendiri dalam keheningan, napasnya yang tersendat-sendat dibarengi isak tangis. Sesekali terdengar batuk darinya, sayang tidak ada yang datang. Entah pergi kemana si lelaki  bertato yang tadi membawa seorang tamu wanita berpakaian seksi.

Dalam keremangan ruangan yang tidak memiliki jendela sama sekali dan satu-satunya pintu yang tertutup, Theron berusaha mengembalikan napasnya yang berantakan.

Dia butuh inhaler.

Tapi sudah dua kali kemungkinan, seperti Devan yang dulu sempat mengabaikan asmanya, kini Theron juga mati-matian menormalkan pernapasannya tanpa alat bantu yang seharusnya dia butuhkan.

Sesak...

Sampai Theron yang hanya berusia tiga tahun, memiliki bayangan bagaimana rasanya kematian itu.

Tolong...

•••

Dua hari berlalu sejak perayaan lima bulanan si bayi yang tidak sesuai rencana. Rutinitas kembali seperti biasa. Sejak dua hari itu, Rendi dan kesemua sahabatnya disibukkan oleh laprak dan acara lain. Event antar fakultas, wadah Geo dan Rendi menjadi tumbal oleh Ae dan Rangga, juga masih berlanjut ke acara selanjutnya. Belum lagi seminar wajib yang harus dilakukan untuk sistem poin. Rendi, Ae, dan Rangga diam-diam iri pada Krisan. Galih memintakan cuti selama satu semester untuk Krisan, malah seperti Rendi yang anak tiri.

Berbeda dengan keempat sahabatnya yang sibuk dengan urusan perkuliahan, Krisan asyik dalam dunia peranakan.

Pergerakan Krisan memang masih terbatas. Dia tidak bisa seenak jidat jalan-jalan sambil menggendong bayi, tetapi sudah lumayan membiasakan diri untuk melangkah tanpa bantuan orang lain. Secepat itu dia berusaha.

NAUTILUS Donde viven las historias. Descúbrelo ahora