13. Jangan Rebut Arkha!

9.4K 947 35
                                    

"Lebay."

"Diam kamu Krisan!"

"Nyonya Aeglar yang terhomat, bocil umur segitu emang lagi mode setan. Nggak perlu sok hukum-hukuman segala apalagi sampe dikurung seharian di dalam kamar. Pada tau nggak, sih, anak-anak itu gampang trauma?!" Krisan membentak. "Punya otak tuh dipake!"

Krisan tidak peduli siapa yang sedang dia hadapi. Tata krama, sopan santun, dan adab tidak dalam prioritasnya disaat Athalla sendiri disidang oleh Rose dan yang lain.

Athalla berdiri di belakangnya, menunduk tapi tidak menangis. Yang ada bocah satu itu menahan senyum girang karena merasa dibela.

Well, like father like son.

Ada Arkha di gendongan Bibi Na, juga di belakang Krisan.

Dalam posisi seperti ini, Krisan memang diserang. Dalam posisi ini juga lah dia menjadi tameng. Dia tetap seorang ayah.

"Athalla," panggil Krisan dengan nada rendah. "Minta maaf sekarang juga!"

Athalla melenguh. Dia malas.

"Begini cara kamu mendidik anak kamu, Krisan?!" cecar Rose, tajam.

Krisan menatap sang ibu tak kalah tajam. "Asal Anda tau, Nyonya. Saya bahkan nggak menyesal sama sekali melihat kenakalan anak saya. Karena apa? Karena dengan begitu kalian harusnya sadar kalau kami nggak mau dekat-dekat kalian!" balasnya, formal. Begitu dingin. Seperti berkata pada orang asing.

Rama mengepalkan keduanya tangannya. Dia marah. Ucapan Krisan benar-benar menyentil egonya sebagai seorang ayah.

"Kamu--"

"Berisik, bangsat! Mau kalian apa, sih?! Dari tadi gue direndahin gue masih bisa diem! Tapi hukuman kalian nggak masuk akal! Kalian pikir gue setega Tuan Aeglar yang ngehukum cambuk anaknya gara-gara bolos sekolah?! Atau sesadis Nyonya Aeglar yang nyekokin anaknya sendiri pake alerginya?!" raut wajah emosi Krisan begitu menggebu. "Jawab, anjing!"

"Gue emang brengsek, tapi seenggaknya gue nggak sehina kalian yang sampe nyalahin kematian orang lain ke gue," imbuhnya dengan nada datar. "Sampe buktinya udah keluar pun, lo semua apa pernah minta maaf ke gue?! Alih-alih sadar sama kesalahan, gue malah dipaksa nikah sama cewek yang harusnya jadi tunangan Devan. Jadi tumbal pun gue diem, brengsek!"

Napas Krisan memburu emosi. "Sekarang apa?! Ngerendahin Athalla?! Athalla yang kalian hina itu anak gue, bangsat! Argh!"

Arkha sadar akan satu hal.

Krisan murka.

| 13. Jangan Rebut Arkha! |

Krisan pergi dari rumah karena tidak tahan lagi. Emosinya masih membara. Mungkin dia tidak bisa menahannya lebih lama kalau tetap bertahan di rumah ini. Krisan butuh waktu untuk sendirian dan tempat untuk menenangkan diri. Memadamkan amarahnya.

Itu sorotan pertama.

Berita keduanya adalah Athalla mendapatkan hukuman kurungan di kamar seharian dan baru akan dibebaskan saat makan malam. Sarapan dan makan siang sekaligus camilan akan diantarkan oleh Bibi Na tanpa diperbolehkan untuk menemaninya di dalam.

Sedangkan Arkha berakhir di ruang keluarga.

Dijadikan boneka oleh Rose dan Rama.

Dia didandani sedemikian rupa mengenakan berbagai kostum bayi yang begitu lembut dan halus. Devan dan Theron juga di sana. Sibuk mengambil fotonya. Photoshoot dadakan oleh Rose dan Rama cukup menunjukkan bahwa pasangan itu memiliki ketertarikan pada Arkha. Berkali-kali pipi Arkha menjadi sasaran ciuman yang tak henti-hentinya dilimpahkan.

NAUTILUS Where stories live. Discover now