12. Athalla Bocil Kematian

10.1K 1K 50
                                    

Krisan menghindari keluarganya. Memang.

Malah baginya, Rama dan yang lain bukan keluarganya.

Krisan hanya punya Athalla dan Arkha sebagai dua anggota keluarga paling menakjubkan sebagai hadiah dari Tuhan.

Seharian ini, waktu berjalan lambat. Merangkak dari detik ke menit sampai ke jam terasa begitu lama. Krisan bersyukur akan hal itu, karena dengan begitu dia bisa terus mendekam di dalam kamar seolah kamarnya adalah tempat paling nyaman. Dua tuyulnya terjebak bersamanya, menghiburnya dengan cara mereka: menangis maksudnya.

Arkha dan Athalla menghabiskan sore dengan tidur selama hampir tiga jam lamanya sementara Krisan sibuk memandang wajah anak-anaknya itu, mencari kemiripan antara keduanya, lalu iseng mengganggu tidur mereka. Gaya tidur Athalla yang memeluk sang adik tampak begitu lucu di mata Krisan.

Kayak babi saling tindih, batinnya.

Dia si bapak babi.

Jam hampir menunjukkan pukul lima sore. Bibi Na sudah berulang kali mengetuk pintu kamarnya, mengingatkannya bahwa Krisan tidak seharusnya mengurung diri beserta para anaknya.

Krisan tidak menggubris. Dia sudah berniat menyuruh Mang Dadang untuk membelikan makan malam sekaligus mengantarkan keperluan Arkha, si bayi. Krisan sendiri yang akan mengurus Arkha.

Selain tidak sudi dipanggil Chrysanthemum, tidak sudi berbicara dengan Rama dan Rose, Krisan juga tidak sudi bergabung untuk makan malam bersama para tamu yang sebenarnya pemilik rumah ini. Sekalipun Krisan akan diusir, setidaknya Athalla dan Arkha ada bersamanya.

Oke, dia melantur.

Tapi memang benar. Ini bukan rumahnya. Kediaman Aeglar yang satu ini memang tempatnya diasingkan, namun masih salah satu aset utama Aeglar.

Krisan menghela napas pendek. Tepat ketika pandangannya jatuh ke arah Arkha, dilihatnya bahwa bayinya sudah bangun, menatapnya dengan mata bulatnya.

"Dasar kebo," cibir Krisan kepada Arkha.

Krisan mengangkat tubuh Arkha, menimangnya sebentar di depan dadanya sambil dengan hati-hati mengucapkan beberapa kata.

"Jangan bosen terkurung di sini," gumam Krisan. "Gue nggak mau lo sampe diusik sama mereka. Mereka manipulatif."

Arkha diam. Arah matanya tidak berubah.

"Gue ngerasa kalo lo paham sama omongan gue," helaan napasnya kembali mengudara, "gue kehilangan adek gue, disalah-salahin karena kejadian itu, gue nggak mau kehilangan lagi."

"Karena lo sama Athalla punya gue, jadi gue punya hak milik atas kalian. Kalian nggak gue bolehin ketemu mereka."

Krisan pikir dua anaknya itu barang?

Krisan menjawab, 'mereka babi.'

Arkha tetap tidak tahu alasan kenapa Krisan memiliki keluarga yang seperti ini. Dia pikir hanya Athalla dan Arkha yang kekurangan kasih sayang di dalam novel, ternyata Krisan juga.

| 12. Athalla Bocil Kematian |

Athalla mengendap-endap menuju dapur. Ini sudah malam, lebih tepatnya pukul delapan malam. Akibat belum sepenuhnya kenyang setelah makan malam, jadilah Athalla keluar dari kamar Krisan dengan tindak-tanduk bak pencuri di kediamannya sendiri.

Niatnya mau mengambil beberapa roti yang disimpan Bibi Na di rak atas, tapi Athalla sadar dirinya tidak akan sampai. Kecuali dia meminta bantuan pada Bibi Na atau yang lain. Hanya saja dia tidak akan melakukannya. Mengganggu Bibi Na yang sudah sepuh pasti akan merepoti wanita itu: Athalla punya hati yang lembut dan dewasa.

NAUTILUS Where stories live. Discover now