58. Sama Tapi Beda

766 71 58
                                    

Bersamamu adalah cerita
Yang tak ingin aku akhiri

*

*

*

*

*

Play list rekomendasi

Tanpa pesan terakhir-Seventeen

_________________________________

"Evan!".

Teriak seorang gadis dari ujung pintu kelas. Sejenak Evan melirik, namun kembali fokus ke aktifitasnya. Merasa diabaikan gadis itu mendekat kearah Evan.

"Iiih Evan cuek banget sih". Kata gadis, dengan cengiran, tanpa segan ia duduk dikursi yang berhadapan dengan Evan.

"hmm, lagi ngapain sih, lagi ngegame ya? liat dong, aku juga bisa tau main game itu".

"Ck, pergi". Usir Evan.

"hah?".

"gue bilang pergi, lu budeg ya".

"Iiih kalau aku gamau gimana, lagian kan ini bukan kelas kamu aja". Tolak gadis tersebut.

"Lu gak ada kelas hari ini Ica". Kata Evan menahan amarahnya.

"Aaa cie Evan tau, aku gak ada kelas hari ini, kamu mantau aku ya? Aa senangnya dipantau Evan". Teriak gadis itu senang.

"Berisik ica, lu yang pergi atau gue yang pergi!?". Sarkas Evan kesal.
Gadis itu terdiam sejenak mendengar bentakan dari Evan. Lalu kembali menormalkan ekspresi wajahnya.

"masih belum ya". Gumam Ica pelan. Evan mengakat satu alisnya heran.

"Kamu belum bisa lupain masa lalu kamu itu ya? Kenapa? Seistimewa apa sih dia, sampai kamu nutup hati kamu kayak gini, udah 4 tahun Van, kamu beneran gak ada ruang apa untuk orang baru?". Tanya Ica beruntun.

"Bisa gak sih, gak usah ikut campur urusan gue, lu gak ada hak".

"aku suka banget tau Van sama kamu, bahkan sejak awal liat kamu aja aku udah suka". Jujur Ica untuk kesekian kalinya, " kamu gak ada niatan buka hati untuk aku ya". Tanya Ica sendu.

"Berisik bang*st". Bentak evan, mengambil tasnya, lalu keluar kelasnya dengan amarah. Ica menatap kepergian Evan dengan sendu.

"Huh cape, dekatin cowo gamon".

"Lebih baik lu hilangin rasa lu, Ina punya tempat tersendiri dihati Evan, begitupun sebaliknya".
Kata Raka yang melihat semua adegan tadi.

"beruntung banget ya yang namanya Ina itu, tapi kenapa dia nyia nyiain Evan gitu aja, kalau mereka sama-sama sayang".

"Mungkin Ina punya alasan tersendiri yang sampai hari ini kita gak tau alasannya".

"Apapun alasannya, menurut aku Ina udah gagal untuk dapatin evan, biarin aku kali ini yang berjuang buat dapetin hati evan". Kata Ica kembali semangat dan percaya diri.

"Gak akan bisa".

"Bisa Raka, kata kamu kan sifat aku mirip Ina, jadi aku tinggal cari cara buat luluhin hati Evan".

"Mirip bukan berarti sama ca, lu teman gue, gue cuma gak mau liat lu terluka".

"aku gapapa kok, kan kamu tau aku orang nya ambisius, kalau Gagal ya pasti aku coba lagi dong hehehe". Kata Ica dengan cengiran khasnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

VaNa(ON GOING)Where stories live. Discover now