28. Baik

886 41 44
                                    

Tidak perlu menjadi sempurna
Cukup jalani sebisanya.

*

*

*

*

*

_________________________

"Rara mana van?". Jawab ina, malah menanyai evan balik.

"Eh, billa deh, billa mana?, kalian masih barntem apa ya?". Lanjut ina, malah membuat evan kesal sekaligus heran.

"Jangan ngalihkan topik, gue nanya, kemana aja semingguan ini, gak ada kabar, gak ada izin, emang udah sepintar apasih". Sarkas evan.

Ina tidak menjawab, ia malah melirik kesana kesini, seolah tak memperdulikan perkataan evan.

"Ck, masih berfungsi kan kuping lu na".

"iIh evan, jangan marah-marah, nanti cepat tua loh kamunya, mending duduk dulu, capek nih berdiri". Ucap ina, melangkah keruang tamu.

Evan bersedakap dada , lalu menghembuskan nafasnya pasrah, mengikuti langkah gadis itu keruang tamu.

"Mau minum apa?". Tanya ina saat evan sudah duduk dihadapannya.

"Gak ada".

"Lah, gak boleh gitu, ini kali kedua seorang evan saputra bertamu kerumah ini, ina harus jamu dengan hormat dong". Ucap ina sopan.

"Lu kebanyakan ngomong na, mending lu duduk sini, pusing gue dengar suara lu". Kesal evan.

"hmm yaudah, jadi tujuan kamu kesini mau ngapain?, kak kia ya yang suruh?, kok gak ajak yang lain?".

"Gak penting, sekarang  jawab pertanyaan gue, kenapa gak masuk sekolah?, bentar lagi ujian semester, udah pintar banget ya na?".
Tanya evan datar, ina hanya mangut-mangut mendengarnya.

"Aku gak mau sekolah, males". Jawab ina santai.

"Kenapa?".

"Ya males aja, lagian kan bukan urusan kamu, aku juga gak ada niatan buat nyusaihin orang". Kata ina tak berbeban.

"Inaaa, dengan lu kayak gitu, lu udah nyusahin banyak orang, apa lagi kakak lu, bisa gak sih hilangin sifat egois lu itu, kekanak-kanakan lu na, capek gue".

Ina tidak menanggapi, ia hanya menggenggam kedua tangannya dan menundukan kepala, seperti anak kecil yang dimarahin ayahnya.

"Gue gak mau tau, besok lu harus masuk".

Ina menatap evan sengit seolah tak terima, tapi seketika nyalinya ciut saat ditatap evan dengan raut wajah yang datar.

"Besok gue jemput". Final evan.

"Kenapa?". Gumam ina, yang terdengar evan.

"Apanya?".

"Kenapa baik?, bukannya kamu benci sama aku ya?". Tanya ina heran.

"Kata siapa gue benci sama lu?".

VaNa(ON GOING)Where stories live. Discover now