37. Malam berbadai

1.2K 169 48
                                    

Terjadi pertempuran yang intens antara Neisha dan Ileana tadi malam, setelah Ileana memperbaiki pintu apartemen Neisha. Wanita itu menyusul Neisha ke kamar utama, di dalam kamar Neisha sedang berbaring menyamping di ranjang, gadis itu belum tidur dan sibuk mengscroll beranda Tiktoknya.

Protagonis wanita tidak langsung menghampiri Neisha di ranjang, wanita itu pergi ke kamar mandi. Membersihkan dirinya dari keringat, walau dia cukup percaya diri dan tidak memiliki masalah bau badan.

Tapi tetap saja dia tidak ingin mendekati kekasihnya dengan tubuh penuh keringat, terlebih lagi dia mengalami Mysophobia.

Beberapa menit kemudian, setelah membersihkan dirinya dari keringat. Ileana keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang segar, karena dia tidak membawa pakaian ganti.

Dia menutupi tubuh telanjangnya dengan housecoat, karena housecoat itu milik Neisha, housecoat tersebut agak ketat dan agak pendek, hampir membeberkan area privasinya.

"Sayang, di mana hair dryer kamu?" Tanya Ileana sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Di meja rias" Jawab Neisha tanpa melihat Ileana.

Protagonis wanita berjalan menuju meja rias lalu mengambil hair dryer di atas meja rias dan mengeringkan rambutnya yang masih basah.

Setelah mengeringkan rambutnya, Protagonis wanita meletakkan kembali hair dryer itu ke meja rias. Dengan asal dia mengikat rambutnya panjang, memperlihatkan leher jenjangnya yang indah.

Dengan anggun, Ileana berjalan ke arah ranjang. Menghampiri Neisha yang berbaring di ranjang, gadis itu tidak lagi berbaring menyamping tapi berbaring telentang dengan salah satu kaki di tekuk dan kaki lainnya bertumpu di atasnya.

Singkatnya, saat ini gadis itu dalam posisi santai.

Tanpa suara protagonis wanita naik ke atas ranjang, berbaring di samping Neisha dengan tenang. Mata birunya menatap penasaran ke arah handphone Neisha.

"Lagi nonton apa?"  Bisik Protagonis wanita di telinga Neisha.

Merasakan nafas panas menggelitik telinganya, spontan Neisha menjauhkan telinganya dari bibir protagonis wanita dan menoleh ke arah wanita itu.

Gadis itu tercengang melihat penampilan Protagonis wanita yang menggairahkan dan seksi, karena tali housecoat tidak di ikat dengan erat membuat kerah housecoat menjadi longgar.

Memperlihatkan kedua tulang selangka Protagonis wanita yang cantik dan juga meng expose sebagai payudara protagonis wanita, melihat gadisnya tercengang protagonis wanita terkekeh pelan.

Ileana mengulurkan tangannya, dengan lembut mencubit dagu Neisha. Mata birunya menatap intens dan panas mata hijau Neisha, tidak ada jejak es di mata biru itu.

Mata biru itu, tidak cuma tidak dingin tapi sangat panas. Seperti api yang membakar padang rumput yang kering, menghadapi mata panas protagonis wanita, tanpa sadar Neisha menelan ludah membasahi tenggorokannya yang kering.

Menyadari bahwa dia melihat hal-hal yang tidak pantas, Neisha tanpa sadar memalingkan wajah tapi di tahan oleh protagonis wanita. Wanita itu memaksanya untuk terus menatap ke arahnya, hal tersebut membuat Neisha putus asa.

Dia sangat malu, wajahnya sangat panas dan merah. Melihat penampilan malu Neisha, Protagonis wanita tersenyum dalam hati dan merasa bergairah.

"Apakah orang-orang di handphone-mu lebih menarik dari pada saya di sampingmu?" Tanpa Protagonis dengan suara yang rendah dan serak.

Suara seksi protagonis wanita menggelitik telinga Neisha membuat otak gadis itu berdengung dan pusing.

Dengan linglung Neisha menggigit bibirnya lalu menggelengkan kepalanya.

Kakak Ipar? Where stories live. Discover now