29. Nasi Goreng Asin

1.9K 234 34
                                    

Alis Neisha sedikit berkerut, rasa asin yang pekat memenuhi indra perasa-nya. Lidahnya terasa kebas, sambil menahan ekspresinya. Dia melanjutkan sarapan paginya, dengan di bantu air putih, Neisha berusaha menghabiskan hasil masakan protagonis wanita.

"Astaga, ini asin banget. Ini nasi goreng di kasih garem seberapa banyak sih. Kok bisa asin banget begini, selautan kali garemnya" Keluhnya di dalam hati.

Neisha mengangkat matanya, menatap Ileana yang duduk tepat di depannya dengan mata sedikit memerah dan berair.

Di sela-sela penderitanya, Neisha ingat bahwa di dalam novel di jelaskan protagonis wanita tidak bisa memasak. Karena ingin menyenangkan hati Protagonis laki-laki, Ileana belajar memasak dengan sepenuh hati.

Sayangnya, protagonis wanita di ciptakan untuk memegang pulpen dan menandatangani ratusan dokumen. Bukan sebuah pisau dapur, sekarang penderitaan Adam berpindah padanya.

Neisha tidak akan munafik seperti Adam yang memuji masakan Ileana dan mengatakan masakan beracun itu enak, bagi dia jujur lebih baik dari pada mengatakan kebohongan.

Neisha menurunkan mata hijaunya, menatap piring yang hampir kosong. Tiba-tiba saja tenggorokannya sakit, jika dia mengonsumsi makan asin berlebihan.

Dapat di pastikan, dia akan menderita darah tinggi atau mengalami penyakit ginjal serta penyakit mematikan lainnya yang di sebabkan karena mengonsumsi garam secara berlebihan.

Neisha menghela nafas pelan lalu kembali mengangkat matanya, menatap Ileana yang sedang makan roti selai coklat.

"Lain kali kalau kamu masak lagi, kamu kurangi garamnya" Ujar Neisha setengah bergumam.

Protagonis wanita mendongak, menatap Neisha yang juga sedang menatapnya. Mata hijau gadis itu berair, ada kegugupan mengelilingi mata hijau itu. Sedetik kemudian, mata biru Ileana beralih ke piring Neisha.

Di dalam piring, nasi goreng yang dia masak hampir habis.

"Kenapa?, Apa nasi gorengnya asin?" Tanya Protagonis wanita sedikit gugup.

Neisha mengangguk pelan.

"Em, ya. Sedikit asin" Jawab Neisha dengan jujur.

Ileana menggigit bibirnya pelan, lalu menghela nafas. Dia merasa bersalah karena memberi makan Neisha dengan makanan asin.

Dia harus mencari guru masak untuk meningkatkan keahlian memasaknya pikirnya dalam hati, dia tidak mau kesalahannya hari ini terulang di kemudian hari.

Adam mengatakan jika Neisha sangat menyukai orang yang suka memasak, jadi dia akan berusaha keras menjadi tipe orang yang di sukai oleh wanitanya. Protagonis wanita tidak mau kekurangannya menjadi alasan Neisha tidak menyukainya.

"Kenapa masih kamu makan?, kalau nasi gorengnya keasinan. Jangan kamu makan, buang aja. Saya bisa masakin kamu yang lain" Ujar Ileana dengan nada datar dan tidak senang.

Neisha menelan air minum di mulutnya perlahan, mata hijaunya di kelilingi oleh perasaan tertekan. Di dalam hatinya, dia berpikir mungkin kata-katanya dia menyakiti hati dan menyinggung harga diri protagonis wanita.

Hal itu membuatnya merasa bersalah dan menyesal karena bertindak terlalu jujur, tapi dia tidak bisa berbohong dan tidak bisa berwajah dua seperti Adam.

Diam-diam, dia menghela nafas dalam hati.

"Em, tidak apa-apa. Nasi gorengnya masih bisa di makan, sayang kalau di buang, lagian ini hasil kerja kerasmu." Jawab Neisha sambil tersenyum lembut.

Melihat senyuman Neisha, Ileana terkekeh pelan. Hatinya menghangatkan karena Neisha memikirkan perasaannya dan menghargai masakannya, tapi di sisi lain dia juga tertekan.

Kakak Ipar? Where stories live. Discover now