25,5. Bagi-bagi cerita pas Sekolah

1.8K 135 10
                                    

Saya mau cerita sedikit pengalaman hidup saya, pengalaman yang menjadi salah satu alasan saya gak mudah percaya sama orang.

Dulu saat Saya masih Sekolah, Saya adalah siswa yg gak terlalu aktif. Saya jarang mengikuti berbagai aktivitas di sekolah saya, saya paling aktif saat masih SD. Saya cukup sering berpartisipasi di berbagai kegiatan sekolah, seperti Olimpiade seni, olahraga dan lain".

Tapi setelah lulus dan masuk SMP saya gak terlalu aktif lagi berpartisipasi kegiatan sekolah, baik itu kegiatan akademik kayak Olimpiade matematika, sastra dan seni ataupun non-akademik kayak kegiatan ekstrakurikuler.

Satu-satunya kegiatan sekolah yang saya ikuti adalah pramuka, saya dapat cukup banyak ingatan saat masuk pramuka. Tapi cuma bertahan satu semester dan saya keluar karena saya pikir gak menarik, saya sedikit nakal saat SMP dan suka merusak fasilitas sekolah hehehe.

Untungnya gak pernah keciduk, kalau keciduk sih bah! Habis saya. Soalnya tante saya guru di SMP tempat saya sekolah, saya mendapatkan cukup banyak julukan saat saya masih SMP karena beberapa hal konyol.

Masa-masa SD dan SMP cukup membekas dan menyenangkan, pemikiran saya cukup sederhana dan mementingkan kesenangan saja. Tapi saat saya mulai menginjakkan kaki di bangku SMK, pemikiran saya mulai berkembang dan menyadari banyak hal yang tidak begitu saya pedulikan saat SD dan SMP.

Mata saya benar-benar terbuka, Saya mulai waspada dan berhati-hati dalam melangkah. Saya tau jika dunia itu kejam dan penuh ketidakadilan, tapi saya gak pernah berpikir kalau dunia juga penuh dengan tipu muslihat dan kemunafikan.

Tidak ada yang benar-benar tulus, peduli dan menghargai. Saya merasa seperti berjalan di tepi jurang saat itu, salah melangkah sedikit saja saya pasti jatuh.

Di real life saya introvert dan jarang berbicara, kata bibi saya sih saya tuh kutu buku. Bahasa kerennya sih nerd,  kalau di liat dari penampilan saya sih bibi saya gak salah.

Saya menyukai kerapian, seragam saya juga selalu longgar dan sesuai dengan aturan. Saya berangkat sekolah selalu yang paling pagi, saya hampir gak pernah di hukum di sekolah.

Tapi percayalah saya gak selugu itu, saya juga bukan nerd. Baca buku selembar aja saya langsung tidur, saya belajar cuma mau ujian aja itupun baca sekilas. Pas ujian bisa kehitung jari saya jujur, sisanya saya nyontek btw jangan di tiru.

Sekolah saya punya tiga jurusan, masing-masing jurusan mewakili kualitas dan kasta siswa. Saya ada di kasta tertinggi, sebenarnya saat saya mendaftar saya gak ngambil jurusan itu.

Saya gak suka ngitung" Jadi saya ngambil jurusan Administrasi Perkantoran tapi pas MOS tiba" aja nama saya ada di Absen jurusan Akuntansi!. Banyak yang senasib sama kayak saya, Orang-orang yang senasib sama saya rata-rata satu kelas sama saya mungkin semuanya.

Ada dua kelas di jurusan Akuntansi dan saya kelas ke dua sedangkan yg ke satu, di isi dengan siswa" berprestasi dan ambis. Gak pernah terjadi tragedi pencontekan masal di kelas Akuntansi 1, di sekolah kelas saya di kelas di sebut sekumpulan brandalan oleh guru-guru.

Tapi di lain sisi kelas saya juga terkenal dengan gudang permata dan mutiara karena di kelas saya semua bibit unggul berkumpul, setiap hari pasti banyak senior-senior yang datang ke kelas saya untuk pdkt sama cewek-cowok good looking di kelas saya.

Saya gak termasuk dalam daftar permata dan mutiara yang saya sebutin, kayak di webtoon" Yang berlatarbelakang persekolahan. Di kelas saya di bagi menjadi beberapa golongan, pertama golongan siswa" Cerdas dan populer, kedua siswa yang biasa aja gak cerdas" Amet dan gak populer, golongan ketiga siswa yang otaknya anjlok, biang kerok di kelas tapi populer.

Yang ketiga golongan siswa yang di bully dan di kucilkan, Saya bisa di anggap sebagai siswa golongan kedua di kelas saya.

Terus kalau gak salah inget sih, ada 5 kelompok atau circel di kelas saya. Di kelas saya cuma ada 5 siswa cowok, sisanya siswa cewek. Dari lima cowok itu ada satu agak ke cewek"an tapi gak kayak lekong ya cuma suka ngegibah sama cewek".

Kakak Ipar? Where stories live. Discover now