20.Tantangan dan Taruhan

1.8K 62 31
                                    

Sorry for typo and happy reading guys!

Raya berjalan berdampingan bersama Atlas, sesampainya didepan kelas yang pintunya tertutup itu, ia segera membukanya dan...

"HELLO SAYANG-SAYANG KU CINTAKU, ADA YANG KANGEN GUE GA?" teriaknya.

"ENGGA!" balas orang-orang didalamnya yang membuat Raya mengelus dadanya sabar.

"Jangan teriak, berisik!" ucap Kenzo yang akan keluar kelas tapi malah dihadapkan dengan teriakan membahana dari Raya.

Raya cengengesan, "Sorry Ken, lagian lo malah berdiri disitu." ucapnya.

Atlas menggeleng-gelengkan kepalanya, ia berjalan mendahului Raya untuk segera duduk dibangkunya.

"Datang tuh gausah teriak, bikin orang budek aja lo." ucap Yura saat Raya sudah duduk disampingnya.

"Dari pada gue dangdutan, yang bikin heboh sekelas." balas Raya.

Yura memutar bola matanya malas. "Ngeselin banget lo!" kesalnya.

"Iya, gue cantik banget."

"Terserah terserah, gue capek pake banget 50 kali."

Raya tertawa mendengar itu. Namun mendengar ucapan Yura selanjutnya membuat ia terdiam seketika.

"Kalo ada apa-apa tuh cerita sama gue, jangan sampe gue harus tau dari orang lain terus." ucap Yura.

"Lo nganggap gue gak sih?" lanjutnya.

Raya menoleh pada Yura yang menatapnya datar, "Lo ngomong apaan sih, ngaco banget."

"Reno, orang yang gangguin lo di gudang tadi pagi sampe trauma lo hampir kambuh." jelas Yura.

Raya membulatkan matanya terkejut, "Lo tau dari siapa nyet?" bisiknya.

Yura tak mengindahkan pertanyaan Raya, ia menunjuk Atlas yang sedang memainkan ponselnya.

"Dia udah urus semuanya." ucap Yura.

Raya menghela nafasnya dan menyandarkan badannya ke sandaran kursinya dan memejamkan matanya sejenak.

"Sorry, tapi bagi gue si Reno Reno itu cuman masalah kecil, dan gue rasa gaada gunanya bilang ke lo."

"Yang kecil mah amal ibadah Lo Ray! Si Reno itu emang murid biasa tapi kita gatau siapa dibalik semua ini." ucap Yura.

Raya berdehem saja.

"Yang jadi pertanyaannya, kenapa dia gangguin gue?" heran Raya.

Yura mengedikkan bahunya tidak tahu.

•••

Raya sudah duduk di jok belakang motor Atlas, hari ini ia akan pulang bersama dengan pacarnya itu.

"Eh bos tunggu dulu." ucap Aksa saat Atlas hendak menjalankan motornya.

"Apa?" Tanya Atlas.

"Zildan nantangin kita malam ini." ucap Aksa.

Raya yang tadinya menyandarkan kepalanya di punggung tegap Atlas seketika mengangkat kepalanya dan menoleh pada Aksa dengan binar dimatanya.

RayasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang