11. Cowo gila

2.6K 69 1
                                    

Saat ini kelima murid yang tak lain dan tak bukan adalah Raya, Yura, Aksa, Kenzo dan Atlas itu sudah keluar dari ruang kelas, mereka berjalan menuju kantin.

Sebenarnya itu rekomendasi dari Aksa yang katanya sedang kelaparan dan mereka menyetujuinya.

"Heh, lo kenapa dah?" tanya raya pada Atlas yang sedari tadi menatapnya, jujur sih raya sangat risih.

Perkataannya membuat mereka berhenti berjalan.

"Aelah, selesaiin dirumah kali jangan disekolah." ucap Aksa yang berhasil mendapat cubitan maut dilengannya dari Raya.

"Diem lo!"

"Dan lo atlas, stop liatin gue karna gue risih." ucapnya.

Saat hendak melangkah mendahului mereka, Atlas menarik pergelangan tangan Raya dengan erat dan berjalan menuju rooftop dan meninggalkan yang lainnya.

Yura yang takut sahabatnya kenapa-napa itu hendak menyusul, namun Kenzo dengan cepat menahannya.

"Biarin,"

"Biarin gimana, nanti si raya tinggal nama doang!"

Aksa menyemburkan tawanya mendengar itu, "Kocak lo, yakali pak bos ilangin nyawa pujaan hatinya, nanti ga dapet an--"

"Aksa" tegur Kenzo dengan nada rendahnya.

Kenzo kembali melihat Yura, ia menarik lembut gadis itu untuk melanjutkan langkahnya ke kantin, Yura yang ditarik pun pasrah saja.

"Percaya sama gue, Atlas gaakan macem-macem." ucap Kenzo.

"Kalo bohong, lo gue geprek!"

Kenzo mendengus kesal, namun tak ayal kepalanya tetap mengangguk mengiyakan.

Berpindah pada Atlas dan Raya yang saat ini sudah berada di rooftop.

"Ish...lepasin tangan gue brengsek!"

Alih-alih melepaskan, atlas justru semakin mengeratkan cekalannya, ia menatap tajam gadis dihadapannya.

Dengan kasar raya menyikut perut lelaki itu dan mendorongnya agar menjauh darinya.

"Gajelas lo, gue nanya baik-baik juga." ucapnya.

Atlas berjalan mendekat pada Raya yang tengah meniup-niup tangannya yang memerah karna ulahnya tadi.

Raya memundurkan langkahnya saat melihat Atlas mendekat, "L-lo mau apa, hah?!" tanyanya.

"Minggir dari hadapan gue sialan!"

Mendengar umpatan itu membuat Atlas emosi, lelaki itu mengukung tubuh kecil raya yang sudah menyandar di pembatas rooftop.

"Siapa cowo yang kemarin?" akhirnya pertanyaan itu meluncur dari bibir Atlas setelah sekian jam berputar dipikirannya.

"Lo siapanya gue sampe gue harus ngasih tau lo?" tanya raya dengan menatap remeh Atlas yang terdiam.

"Gue orang yang berhak ngatur hidup lo, inget itu arraya!"

"Gue gasuka liat lo deket apalagi dipeluk cowo lain, lo itu milik gue! Mulai sekarang, lo harus turuti semua ucapan gue, dan jangan pernah sekalipun jadi pembangkang."

"Brengsek--"

"Ya, dia sepupu kesayanganmu bukan? Aku tau, tapi aku tidak menyukai lelaki manapun yang dekat denganmu, aku bisa saja membunuhnya kapanpun jika saja kau tidak menuruti ucapanku."

Setelah berkata demikian, Atlas menjauhkan badannya dan berjalan meninggalkan gadis itu sendirian di rooftop.

"Cowo gila!"

RayasWhere stories live. Discover now