92.Selamanya...Aku Akan Mencintaimu

107 10 2
                                    

Note : tipis-tipis.


Pagi harinya,Alucard terbangun lebih dulu.ketika dia membuka mata, Harith masih tertidur didekatnya dengan jarak yang begitu dekat.

Ketika membuka mata,yang pertama Alucard lihat adalah wajah tidur Harith yang begitu damai, melihatnya saja membuat Alucard merasa begitu bahagia,senyumnya langsung mengembang.

Benar,Harith ada disampingnya,ini bukan ilusi.Harith benar-benar kembali kepadanya,dia ada bersamanya,saat ini.

Alucard tidak membangunkan Harith,dia ingin melihat wajah tidur Harith lebih lama,wajahnya begitu tenang membuat Alucard ingin berlama-lama menatapnya.

Alucard meletakkan satu tangannya dibawah kepala,dan satu tangannya mengelus wajah tidur Harith dengan lembut,wajah yang selembut kapas,Alucard menyentuhnya seperti itu adalah sebuah benda rapuh yang dia takut itu akan hancur jika dia terlalu keras menyentuhnya.Pipi yang lembut,garis alis yang halus,hidung yang mancung dan bibir tipis kemerahan,ini adalah wajah Harithnya, Harithnya hanya Harithnya.

Menatapnya berlama-lama dan menyentuhnya dengan lembut tidaklah cukup bagi Alucard,Alucard akhirnya mendekatkan wajahnya,mengecup lembut bibir Harith.meski semalam dia mengatakan dia tidak akan melakukan hal yang tidak Harith inginkan,Alucard tetap menciumnya,sebuah ciuman ringan rasanya tidak terlalu masalah,lagipula Harith sedang tidur.

Tapi sayangnya, melakukannya sekali juga tidak cukup baginya,dia menginginkan lebih.Dia rindu dengan semua hal yang dia lakukan kepada Harith dimasa lalu, sebuah ciuman ringan ternyata hanya membuat dia merasa gatal.

Tidak Alu,tahan dirimu.Harith sedang tidur, jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Alucard berargumen dalam pikirannya sendiri.

Tapi disatu sisi,dirinya yang lain mengatakan hal yang berbeda.

Itu adalah Harith,Harithmu.Kau bisa melakukan apapun kepadanya,dia tidak akan marah, sebuah ciuman bukanlah masalah.Memangnya bagian tubuh Harith yang mana yang belum pernah kau cium dimasa lalu.

Alucard menggigit bibirnya sendiri,dua pemikiran yang berbeda dalam kepalanya membuatnya kebingungan.

Alucard lalu kembali mencium lembut bibir tipis Harith,tidak lebih,hanya sekedar menempelkan bibirnya.Dia tidak akan menjadi tidak bermoral hanya karena dia sangat merindukan Harith,tapi dia juga tidak bisa menahan dirinya, setidaknya sentuhan lembut rasanya cukup untuk menjadi sebuah pelampiasan semua kerinduan yang dia rasakan.

Harith akhirnya terbangun dengan kecupan ringan yang berkali-kali Alucard lakukan.Ketika dia membuka matanya, ciuman Alucard bahkan sudah berpindah dari wajah ke leher.

Harith seketika melebarkan matanya.Apa yang Alucard lakukan?.

Saat melihat Harith membuka matanya,Alucard langsung menghentikan aksinya.

" Selamat pagi,Harith."

Harith menegak ludah,masih dalam keadaan setengah sadar,saat ini kesadarannya telah ditarik paksa oleh pria yang wajahnya hanya berjarak lima inci darinya itu.

" Alu,apa yang kau lakukan?."

Alucard menyengir." Ciuman selamat pagi."

" Jangan khawatir,aku hanya menciummu,tidak lebih,aku tidak melakukan tindakan yang macam-macam." Tambahnya.

Harith tertegun.

Sebenarnya,jika Harith tidak terbangun,Alucard bisa saja lepas kendali dan melakukan hal yang lebih.Ini adalah Harith,sangat sulit baginya untuk mengendalikan diri meski dia ingin.

Harith menghela nafasnya pelan, Alucard tetaplah Alucard,dan itu juga merupakan bagian dari dirinya,Harith tidak mungkin bisa membenci itu.

" Dasar mesum." Harith pura-pura mencibir.

TroubleWhere stories live. Discover now