59.Cara Menenangkan Pria Yang Cemburu

522 19 9
                                    


Warning!!!

Konten 18++

_____


" Alu... Dengarkan aku "

Harith harus setengah berlari untuk menyusul langkah alucard,langkah pria itu sangat cepatm hutan malam itu begitu gelap tapi harith masih bisa melihat bayangan alucard yang terus melangkah tanpa peduli.

" Alu ! " Harith berseru keras tapi alucard seolah tak peduli.

Kepanikan dalam diri harith membuatnya kalut,terlebih keadaan sedang gelap.kakinya melangkah tanpa melihat arah,dia hanya melangkah mengikuti siluet alucard.karna malam dan dalam suasana hati yang kalut serta langkah yang terburu-buru,harith tidak memperhatikan jalan,kakinya menabrak tunggul pohon,harith jatuh tersungkur kecabang pohon yang melintang.

Alucard saat itu tidak melihatnya,tapi mendengar harith meringis cukup keras,alucard segera menghentikan langkahnya.saat ini dia memang dipenuhi amarah,tapi dia tetap tidak ingin terjadi apa-apa pada harith.

Alucard mengepalkan tangannya,bernafas dengan berat.dia mencoba mengendalikan emosi yang menggerogoti ubun-ubunnya.

Alucard kemudian menarik nafas dalam-dalam sebelum berbalik badan untuk menghampiri harith yang masih jatuh tersungkur dalam remangnya suasana malam.

Alucard tidak mengatakan apapun,bahkan tidak bertanya apakah harith terluka atau tidak.dia langsung mengambil tubuh harith,membawanya kedalam gendongan kemudian membawa harith pergi.

harith cukup senang karna itu.

Alucard benar-benar tidak mengatakan apapun sepanjang dia membawa harith menyusuri hutan untuk kembali ke paviliun.karna malam,harith tidak bisa melihat wajah alucard dengan jelas.pria itu benar-benar bungkam sepanjang perjalanan,kebungkamannya membuat suasana diantara mereka terlihat mencekam,harith meringkuk dengan mendekap tangan didada,kebungkaman alucard membuat dadanya terasa nyeri.
harith ingin mengucapkan sesuatu tapi tidak ada kalimat yang bisa dia pikirkan saat ini.

Pada akhirnya mereka berdua benar-benar membisu hingga sampai ke paviliun.
mereka tiba digerbang masuk,suasana tidak lagi gelap karna banyak lentera penerang yang dipasang,mulai dari gerbang masuk hingga menyusuri setiap sisi bangunan paviliun yang berjejer

Alucard menurunkan harith segera setelah mereka sampai di gerbang,harith kini bisa melihat wajah alucard,pria yang sedari tadi tidak mengucapkan sepatah katapun itu memasang wajah ketus.tapi dia diam-diam melirik kaki harith yang tadi tersandung ditunggul,sejujurnya alucard ingin bertanya," apakah itu sakit?".tapi ada ego dalam dirinya yang membuatnya memilih untuk tetap bungkam seolah tak ingin peduli.

Harith menghela nafas,sikap alucard tak bisa dia salahkan,dia tau alucard sedang marah kepadanya.

Tepat saat alucard memunggunginya dan berniat melangkah pergi,harith segera menghentikannya.

" Alu.. " harith menahan langkah alucard dengan kedua tangan memegang pergelangan tangan pria itu.

" Alu,apa kau marah? "

Alucard tidak menjawab.dia juga tidak membalikkan badan untuk bersitatap dengan harith,dia memilih diam ditempat dan masih dalam kebungkamannya.dari sikap yang dia tunjukkan seharusnya harith bisa membacanya,tapi ini tidak pernah terjadi,alucard tidak pernah mendiamkannya seperti ini.harith sedikit panik.

" Kau benar-benar marah?"

" katakan sesuatu alu,jangan diam saja.aku..aku minta maaf  "

Alucard mengepalkan tangannya,sedari tadi dadanya terus bergemuruh.

TroubleWhere stories live. Discover now