29.menghapus luka dihatimu

374 39 2
                                    

Badai salju sudah berhenti.granger dan gusion berniat melanjutkan misi mereka,tapi ternyata belum ada kapal yang akan berlayar ke city of dragon,cuaca sedang tidak menentu,takutnya akan ada badai susulan.mereka harus menunggu satu hari lagi sampai cuaca benar-benar mendukung untuk kapal melakukan pelayaran.

Granger memutuskan untuk berkeliling berjalan sendirian menjelajahi frozen sea,menjauh dari sosok yang membuatnya canggung sejak tadi pagi.kota yang dikelilingi pegunungan es,kemanapun mata memandang yang terlihat hanyalah tumpukan es yang menggunung dan salju yang menyelimuti perkotaan.banyak orang-orang terlihat tengah membersihkan rumah mereka,ada yang mengerok salju dengan sekop dihalaman rumahnya,ada juga yang tengah berada diatap rumah,melakukan hal yang sama.granger ingat dia juga pernah melakukan hal yang sama saat masih kecil ketika musim dingin di moniyan empire.

Granger singgah disebuah rumah makan untuk mengganjal perutnya yang lapar.tapi dia tidak tau kalau rumah makan yang dia singgahi hanya ada satu menu makanan.jadi ketika pelayan membawakan granger makanan,granger sempat bingung karna dia bahkan belum memesan tapi pelayan sudah membawakannya makanan.pelayan kemudian menjelaskan pada granger,bahwa disini dia tidak perlu memesan makanan,karna hanya ada satu menu makanan.

Granger sebenarnya tidak masalah dengan itu,dia bukan tipe orang yang memilih-milih makanan.hanya saja,kenapa menu dirumah makan ini adalah sup kentang.sama persis dengan sup kentang yang dia makan tadi pagi.bedanya hanya semangkuk sup dihadapannya saat ini pastinya baru saja diangkat dari wajan,asap yang menggepul diatas mangkuk terlibat menggugah selera.

" kenapa harus sup kentang.ini adalah daerah pesisir tapi kenapa tidak ada menu makanan laut.justru malah kentang "

Saat ini menu dihadapannya sangat tidak bersahabat dengan dirinya.sup kentang membuat darahnya mendesir.

Cih,granger berdecih,dengan kasar dia menyendok sup kentang dihadapannya.moodnya tiba-tiba berubah karna mengingat wajah seseorang.wajah dalam pikirannya seolah tersenyum mengejeknya,granger tak senang.dia memakan suapan demi suapan dengan sedikit kasar,mencoba mengusir wajah orang mengesalkan dari kepalanya.wajah sebalnya seperti berkata " pergi kau dari pikiranku,sialan.pergi,dasar penguntit ".

" semuanya mati? "

" ya..mayatnya berserakan,sebagian telah terkubur oleh salju.kuperkirakan kejadiannya  dua atau tiga hari yang lalu.mereka semua mati dengan dada berlubang,seperti tertusuk pedang yang sangat besar "

Granger berhenti menyuap,menangkap suara-suara yang berbicara tak jauh darinya.beberapa pria terlihat sedang mengelilingi seorang tua yang sedang duduk tak jauh dari posisi granger.pria tua itu terlihat seperti seorang pedagang,ada keranjang usang disamping kursinya,keranjang itu berisi tanaman-tanaman herbal.

Beberapa pria yang mengelilingi sang pedagang terlihat mendengarkan dengan serius penuturannya.

" Aku berjalan dari desa paling timur,pagi ini aku melewati desa itu.aku sangat kaget,karna banyak mayat-mayat yang membeku berserakan disepanjang jalan.sepertinyanya desa itu habis dijarah bandit atau bajak laut.tapi kejam sekali jika mereka membunuh semua penghuni desa "

Pelayan datang membawa semangkuk sup kentang untuk sang pria tua,membuat pria tua itu berhenti bicara.beralih fokus menyantap sup kentang.

" ah aku tidak percaya.para bajak laut disini,tidak pernah membunuh sebelumnya "

" kau benar "

Para pria disekeliling sang pria tua saling bersahut-sahutan.

" kalau kalian tidak percaya.kalian bisa lihat sendiri.cukup berjalan selama 2jam menyusuri hutan timur,maka kau akan sampai kedesanya " sahut pria tua itu,lalu kembali fokus menyantap sup kentang yang hangat.

TroubleWhere stories live. Discover now