89.Misi Dari Kerajaan

66 5 0
                                    

Sosok dibalik pohon tersebut adalah Gusion,tidak salah lagi.Granger melihatnya mengintip,kemudian memalingkan wajah.

Jantung Granger tiba-tiba berdetak dengan sangat cepat.Dia tidak tau kenapa dia menjadi gugup hanya karna keberadaan sosok Gusion.Setengah tahun waktu yang dia lalui untuk melupakan semua rasa sakit hatinya selama ini tiba-tiba dihancurkan begitu saja dengan keberadaan Gusion yang tiba-tiba datang bersama Aamon.

Granger tidak tau harus bereaksi apa, untuk sesaat dia terpaku ditempatnya, menatap sepatu kulit milik Aamon yang berdiri tak jauh dari hadapannya, pandangannya seakan menembus dimensi tidak terbatas,dia tidak bisa berpikir dengan benar.

Granger mencengkram Harith dalam gendongannya,dia ingin segera pergi dari tempat ini sekarang juga, meninggalkan situasi yang tidak ingin dia hadapi,namun kakinya tidak bisa diajak bekerja sama.Kakinya terasa terpaku dan tidak bisa diangkat seinci pun.

Granger tiba-tiba ingat,Aamon dan Gusion mengincar Harith, lebih tepatnya Heart of anima.

Menyadari hal itu, Granger langsung menatap tajam Aamon.Tidak akan dia biarkan Mereka berdua menyakiti Harith.

Aamon seperti mengerti tatapan tajam dari Granger,dialah yang telah mengatakan semuanya kepada Granger.

" Kami tidak akan menyakiti Harith,tujuanku datang kesini bukan untuk menyakitinya, percayalah padaku."

Granger mendengus, sebetulnya dia masih tidak percaya.Granger memutar bola matanya,dan tanpa sadar pandangannya melirik kearah pohon itu lagi,dimana ada Gusion yang masih bersembunyi dibaliknya.

Aamon kemudian menatap bangunan rumah penampungan yang ada dibelakangnya Granger.Dari pintu yang terbuka suasana didalam sana terlihat cukup tenang.Aamon menatap bangunan itu dengan tatapan yang aneh.

" Sudah berapa lama kau berada ditempat ini?." Aamon tiba-tiba bertanya,masih dengan menatap lekat bangunan tempat penampungan itu.

Granger tidak ingin repot-repot memikirkannya,tapi ketika melihat tatapan Aamon Granger akhirnya berpikir, berhitung dan hati sebelum menjawab.

" Satu bulan."

Perasaan Granger saja atau ekspresi Aamon menjadi tidak bagus ketika mendengar jawaban dari Granger.

" Ada berapa orang dari pasukanmu yang masih berada didesa ini?." Tanya Aamon lagi.

Granger mengerutkan dahi.
Aamon menatap Granger, menuntut jawaban.

"  11 orang."

" Termasuk Harith dan kau?."

" Tiga belas." Granger meralat." Lima orang tim medis dan enam orang prajurit."

Granger menautkan alis,menatap Aamon dengan penasaran." Kenapa kau bertanya?."

Aamon tidak menjawab, sebaliknya dia melirik kearah pohon dimana masih ada sosok Gusion disana.

Granger mengerutkan dahinya, dia mendengus karna Aamon mengabaikan pertanyaannya.

Granger melirik Harith yang berada digendongannya,dia sudah tertidur sejak tadi karna kelelahan.Granger harus segera membawanya pulang.Lalu Granger melirik Aamon dan pohon diujung sana,dia berpikir apa yang akan dia lakukan kepada dua orang tamu tak diundang tersebut.

Pada akhirnya, Granger membawa Harith pulang,Aamon ikut bersamanya,lalu Gusion?, entahlah Granger tidak melihat sosoknya sejak awal,dia hanya menyadari keberadaannya.Dan Granger menyadari,Gusion juga ikut bersamanya.

Granger meletakkan Harith diatas ranjang,membiarkan Leonin itu beristirahat dengan tenang,setelah bekerja semalaman Harith terlihat sangat kelelahan.

Granger kemudian menemui Aamon yang berdiri diluar rumah,Aamon bersandar ditiang dengan memainkan shard yang berputar-putar ditangan kanannya.

TroubleWhere stories live. Discover now