73.Aku Tak Butuh Penguntit Yang lain

147 20 10
                                    


Granger melangkahkan kakinya meninggalkan kota moniyan untuk kembali ke monasty,dia akan pulang kerumah karna ratu Silvanna telah memberinya libur selama tiga hari.

" Kau butuh waktu untuk memulihkan dirimu,aku akan membebaskanmu dari tugas untuk sementara waktu.Jadi nikmati waktu luangmu dengan baik kemudian kembali lah tiga hari lagi untuk menemuiku."

Begitulah,Granger pun mendapatkan libur tiga hari yang diberikan langsung oleh sang ratu.

Sebetulnya Granger tidak membutuhkan cuti atau libur,tapi ratu silvanna sendiri yang telah memberikannya,Granger juga tidak mungkin menolak.

Dihari pertama Granger menghabiskan waktu liburnya dengan tidur seharian,dia tidak ingat untuk mandi ataupun makan,setelah sampai dirumah dia langsung merebahkan tubuhnya dan tertidur sampai besok harinya.

Terlalu banyak hal yang membuatnya merasa sangat lelah secara fisik dan mental hingga membuatnya ingin melampiaskan itu dengan tertidur sampai waktu yang tak ditentukan.

Dia dibangunkan oleh perutnya yang meronta untuk minta diisi,demi perutnya itu dengan sedikit malas Granger akhirnya menggerakkan tubuhnya.

Dia mengganti pakaiannya dengan pakaian santai sebelum pergi kedapur untuk mencari sesuatu yang bisa dijadikan pengganjal perut.

Dia sudah berbulan-bulan tidak pulang kerumah,tidak ada makanan atau bahan makanan yang bisa diolah,kalaupun ada pasti sudah busuk,seperti beberapa buah wortel yang ada diatas meja dan sekantong kentang yang sudah tak berbentuk lagi.

Mata Granger tiba-tiba menjadi panas ketika melihat sekantong Kentang yang telah busuk itu,dia membelinya sekitar dua bulan yang lalu.Tentu saja dia membelinya dalam keadaan segar,sekarang kentang itu telah berubah menjadi hitam kering dan tak berisi,tampaknya Kentang itu telah melewati proses pembusukan.

Semakin Granger melihatnya dia merasa semakin panas,dengan segera Granger menyambar kantong berisi kentang itu, Granger membuka pintu belakang rumahnya lalu melemparkan kantong itu,setelah melemparnya Granger langsung balik badan seakan jijik untuk melihat kantong berisi kentang itu untuk kedua kalinya.

Kembali dengan kondisi perutnya,perutnya tanpa malu mengeluarkan suara meronta.wajar saja,karna Granger belum makan sejak dia kembali.

Granger menghela nafas, mengeluh kepada dirinya sendiri.Dia lapar tapi tak ada yang bisa dimakan,dia terlalu malas untuk mencari makan diluar,terlebih dengan kondisi yang baru bangun tidur dan belum mandi.

Granger tiba-tiba merasanya dirinya menyedihkan.Kenapa hidupnya seperti ini,sendirian dan tidak terurus.Rasanya dulu dia pernah punya hidup yang menyenangkan,kenapa sekarang begitu menyedihkan.

Dulu,ketika dia lapar dia hanya perlu berlari kedapur,makanan pasti tersedia.Atau dia bisa berteriak kepada Ibunya,ibunya pasti akan datang membawakannya makanan.

Dia pernah punya orang yang sangat peduli padanya,ayah dan ibunya yang menyayanginya.Granger tidak pernah merasa kesepian seperti ini.

Ketika dia menangis,ayahnya pasti akan menghiburnya,ketika dia ketakutan ibunya akan memeluknya dan menenangkannya,Ketika dia marah,orangtuanya akan menenangkannya.
Ketika dia sedih,mereka akan menghiburnya.

Ibunya akan memainkan Biola,mengalunkan musik yang dapat menenangkan hati Granger.

Hidupnya sangatlah indah ketika orangtuanya masih hidup.Setelah mereka tidak ada,hidup Granger benar-benar sepi.Tidak ada yang menghiburnya ketika dia menangis, tidak ada yang memeluknya ketika dia ketakutan,tidak ada yang peduli ketika dia marah, Dia sendirian dan harus melakukan segalanya seorang diri.

Usia Granger mungkin sekitar 10 tahun ketika orangtuanya meninggal.Mereka berdua meninggal dalam misi,Granger bahkan tidak ingat kapan tepatnya hari itu,tapi dia masih ingat ketika dia duduk sendirian dirumah menunggu kepulangan orangtuanya selama berhari-hari.Lalu beberapa prajurit datang kerumahnya dan membawanya ke istana kerajaan,Bagai mimpi buruk untuk Granger ketika dia harus melihat jasad ayahnya.Hanya jasad ayahnya yang dapat dia lihat,Ibunya sendiri telah terbakar hingga tak tersisa.

TroubleWhere stories live. Discover now