62.Situasi Buruk

135 13 9
                                    

" Alice "

Alice masih menunjukkan senyum liciknya,matanya tidak pernah lepas dari harith.

Alice mengabaikan keberadaan nana dan miya dan hanya berfokus kepada harith,mata merah menyala miliknya seakan menelanjangi harith dari ujung kepala hingga keujung kaki.

Agak lama dia memperhatikan harith,setelah itu senyum liciknya semakin merekah.

Harith menegak ludah,jujur saja tatapan alice kepadanya membuatnya sangat tidak nyaman.

" Kau..kau adalah wanita itu "

" aku sangat sedih karna kau tidak mengenaliku tadi.padahal kita telah tinggal bersama untuk waktu yang cukup lama " alice pura-pura menyayangkan.

Alice kemudian melangkah lebih dekat,namun miya menghentikan langkah alice dengan satu gerakan tangan.

" Apa yang kau inginkan? "

Alice menarik sudut bibirnya dan menjawab dengan santai " Yang jelas bukan dirimu " kemudian alice kembali menatap harith.

Melihat alice yang terus menatap kepada harith,miya segera mengerti bahwa yang alice inginkan adalah harith.

" Siapa dia? "

Pertanyaan nana sedikit memecahkan ketegangan,disini dia tidak mengerti apa-apa.dia tidak tau siapa wanita yang bernama alice itu,kenapa dia tiba-tiba menghadang langkah mereka.

Menyadari bahwa situasi yang mereka hadapi tidak cukup menyenangkan oleh  kehadiran alice yang tiba-tiba,Miya dengan segera meletakkan kotak yang berisi beberapa perhiasan ditanah,lalu kemudian merentangkan tangan kanannya dan memanggil senjata miliknya.busur panah dengan secara cepat muncul telapak tangannya.

" Kalian berdua,pergilah dari sini " miya memberi perintah kepada harith dan nana,dia dengan cepat mengarahkan busurnya untuk menyerang alice,ketika miya mengarahkan busurnya,anak panah tercipta dengan sendirinya dan terpasang dibusur miliknya.
Miya bersiap melepaskan anak panahnya untuk berjaga-jaga.

Nana yang masih belum mengerti situasinya menjadi semakin bingung.dia bertanya lagi.
" Apa dia musuh? "

" Cepatlah pergi " seru miya lagi.tidak ada waktu untuk menjelaskan situasinya kepada nana.

Harith yang sedari tadi terlihat diam saja sebenarnya secara diam-diam mencoba untuk menciptakan sihir magic art ditangannya.
namun tidak terjadi apapun,dia tidak bisa menciptakan sihir magic art lagi.harith mencobanya berkali-kali tapi hasilnya selalu sama,alhasil dia menjadi panik sendiri.

Miya memberi isyarat kepada nana untuk membawa harith segera pergi.nana masih tidak mengerti apa yang terjadi,tapi melihat wajah serius miya,dia tidak ingin bertanya lagi.nana segera menarik tangan harith untuk pergi,namun harith tidak bergeming.

Harith menolak pergi,meninggalkan miya sendirian menghadapi alice itu bukanlah hal yang bagus.alice sangatlah kuat,harith ragu jika miya menghadapi alice sendirian.namun dia juga tidak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi ini.sial,harith mengutuk dalam hati,kenapa situasi buruk datang secara tiba-tiba.

" Kau tidak mungkin bisa menghadapinya "

" Aku tau "

Miya sudah pernah menghadapi alice,dia tau seberapa kuatnya alice.alice jelas tidak datang secara tiba-tiba hanya sekedar untuk menyapa mereka.jelas dia menginginkan sesuatu,dan kalau miya tidak salah mengira yang dia inginkan adalah harith,karna sejak tadi dia terus menatap harith.

" Ayo pergi bersama " nana berseru.

" Mau kemana? "

Perhatian ketiganya yang teralihkan membuat alice dapat mengambil tindakan dalam gerakan cepat.tiba-tiba saja alice sudah berada diantara mereka bertiga.alice menciptakan blood awe,lingkaran berwarna semerah darah yang mengelilingi mereka semua.miya,nana dan harith yang berada dalam lingkaran itu seketika tidak bisa bergerak.

TroubleWhere stories live. Discover now