49

7.8K 489 27
                                    





Pov nia.

Kata orang cinta akan hadir karena terbiasa, namun entah mengapa kata kata itu tidak berlaku dalam hubungan ku dengan mas saka. 5 tahun mengarungi bahtera rumah tangga bersama nya, Aku lah yg selalu menjadi 'Si pihak yang Mencintai' sedangkan mas saka selalu menjadi 'si pihak yg dicintai".

5 tahun ku habiskan hanya untuk mencurahkan rasa sayang dan cinta ku untuk nya. Tak pernah ada kata lelah sedikitpun ku torehkan demi memberikan pelayanan terbaik untuk nya.

Ku penuhi hasrat nya dan ku penuhi isi perut nya-lantas apalagi yg kurang?

Mungkin orang sering kali berpendapat bahwa akulah yg sangat beruntung mendapatkan sosok suami seperti mas saka, yah aku tahu mereka mungkin berpendapat seperti itu karena mereka hanya melihat dari sisi finansial mas saka yg sekarang menjabat sebagai -Direktur utama perusahaan yg mungkin 3-4 tahun lagi akan menjabat sebagai CEO menggantikan papa mertua ku.

Ibu mertua mana yg tidak ingin memiliki menantu seperti mas saka bukan? Terkadang aku ingin tertawa ketika memikirkan itu dan aku ingin sekali membeberkan fakta fakta yg mungkin akan membuat mereka mundur ketika mendengar nya.

Apakah ibu ibu tersebut akan rela jika putri nya mendapatkan suami seperti mas saka yg super duper tidak peka serta cuek dingin seperti kulkas 2 pintu?

Tapi aku mengerti Kestabilan finansial sangat penting dalam rumah tangga-namun aku lupa ada hal yg lebih penting dari itu yaitu cinta dan kasih.

Aku dulu sempat berpikir kalo dunia tak selalu tentang cinta namun setelah menjalani pernikahan dengan mas saka ternyata cinta dan kasih itu memiliki peran yg penting.

Finansial yg stabil serta rasa cinta dan kasih- dua faktor yg berperan penting dalam rumah tangga tapi sayang nya aku hanya mempunyai satu (finansial yg stabil) yg pada akhirnya membuat rumah tangga ku selalu tak stabil.

Lebih tepat aku yg selalu haus akan validasi dari mas saka-bahwa dia mencintai ku itu saja.

Kemarin aku sempat kegirangan ketika mas saka mengatakan bahwa ia menyayangi ku namun aku seakan lupa bahwa kata sayang memiliki arti yg luas tak seperti kata Cinta. Sayang bisa kesiapa saja misal sayang kepada orang tua, saudara dan teman tapi untuk cinta itu di khusus kan untuk satu orang.

Mana lagi ditambah dengan kehadiran Sindy- yg ku ketahui sebagai mantan kekasih suami ku di masa lalu. Entah mengapa semenjak kedatangan sindy, diriku selalu di liputi rasa takut, takut jika suami ku masih memiliki rasa kepada sindy-buktinya saja foto masa lalu mereka masih tersimpan rapih di ruang kerja mas saka.

Ditambah dengan sikap nya kemarin, yg lebih mengutamakan sindy disaat adanya pertengkaran diantara kami, membuat ku menyimpulkan bahwa rasa cinta mas saka masih tertuju pada sindy.

Apakah aku salah jika aku menyimpulkan seperti itu?

Coba bayangkan saja Disaat dirimu belum mendapatkan kepastian dari pasangan mu namun perilaku nya sudah menjawab itu lantas apalagi yg harus di perdebatkan?

"Cah ayu makan dulu yu? Budeh sudah masakin tumis kangkung sama nila goreng kesukaan mu" ucap budeh-adik dari ayahku yg selama ini mengambil peran penting di hidup ku setelah kematian ibu ku.

Ku berikan Tersenyum manis ke arah nya "wah enak sekali itu pasti, jadi gak sabar aku cobain nya heheh"

"Jelas enak toh ni, masakan budeh gitu loh"

" yaudah yuk kita makan budeh " ajak ku seraya merangkul pundak budeh menuju dapur.

"Nasi nya segini cukup ni?" Tanya budeh sembari menuangkan nasi ke piring ku

Can I have you, Mas.Where stories live. Discover now