thirteen

8.3K 256 4
                                    










Nia—semenjak ia menikah ia baru mengetahui tugas seorang istri itu sangatlah lelah, setiap hari selalu disibukkan untuk melayani suami. mulai bangun tidur sampai jatuh tidur.
Mulai dari membangunkan suami sampai suami tertidur.

Ditambah dengan Status yg ia sandang sekarang bukan hanya seorang istri namun seorang ibu, menjadi istri sekaligus ibu memberikan makna sendiri bagi nia, terlebih peran nya sebagai ibu, mengandung, melahirkan, menyusui, merawat serta mengajarkan. Itulah makna penting Yg tergambar dari kata ibu bagi nia.

Walaupun terdengar singkat namun disetiap fase fase itu memerlukan perjuangan serta mental yg kuat untuk seorang ibu.

Ia menghela nafas pelan, dengan perlahan ia merebahkan putra nya pada kasur. Memandangi wajah sang anak yg tertidur pulas setelah tantrum.
Ia tadi sempat meninggalkan raven sebentar  untuk mencuci bekas piring serta alat makan lain nya di dapur.

namun beberapa menit kemudian terdengar tangisan kencang putra nya dari ruang tamu, ia pun langsung bergegas menghampiri sang anak yg tak mau di dekati, semakin didekati oleh nya raven akan mengamuk.

Akhirnya ia membiarkan saja raven mengamuk sepuasnya hingga suara tangisan raven mengecil ia pun mendekat secara perlahan memeluk anak nya membisikkan kata kata penenang ditelinga anak nya alhasil tangisan raven pun menghilang, setelah nya sang putra meminta untuk di gendong, ia pun menurutinya.

Mengusap kepala sang anak" bunda boleh tau gak kenapa tadi raven nangis?" Tanya nya lembut

"Mama gak marah kok sayang"

"Hm—adi obil truk na cucah di acang, aven udah coba bebelapa ali tetap idak ica" (tadi mobil truk nya susah di pasang, raven sudah coba beberapa kali tetap tidak bisa)

"Oh seperti itu, lain kali raven minta tolong sama mama yah kalo mainan nya susah dipasang lagi"

"Iya mama"

Mengecup pelan kepala sang anak"Pintar anak mamah"

"Maafin aven yah ma"

"Tidak apa apa sayang"

"Aven cayang mamah" putranya mengeratkan kedua tangan nya yg menggantung di leher nia.

"Mama lebih lebih lebih sayang sama raven" Tak lama itu raven pin tertidur nyaman di gendongan sang mamma.

Setelah memastikan anak nya tertidur dengan nyaman ia pun langsung beranjak ke lantai bawah. Mencari keberadaan hp nya yg ia tinggal di meja pantry selagi ia mencuci piring.

Mengambil hp nya, melihat beberapa notifakasi. Sampai tak sadar jari nya berhenti pada kontak yg bertuliskan
"Mas saka"
Membuka kolam chat, sungguh miris.
Tak ada chat chat panjang
Tak ada chat romantis
Yg ada hanya beberapa chat yg berisikan ia yg meminta izin. Yg hanya dibalas dengan huruf "Y".
Ia mengetik mencoba menanyakan kegiatan suami nya itu.

From : me
To : Mas saka

Mas lagi apa? Sudah makan siang?

Ceklis dua terlihat, terkirim. Menatap tajam chat nya yg belum di baca.

"Aishhh gak bakal di jawab pasti" keluh nya membuang ponsel nya ke pantry.

"Taulah mending ngedrakor aja, dikamar raven" beranjak pergi meninggalkan ponsel yg tanpa menyadari hp nya menyala, menampilkan notif chat


From : mas saka
To  : me
Sdh





Sedangkan dilain tempat

"Siapa sak? Istri kamu" tanya perempuan yg duduk tepat di depan pria yg sedang sibuk mengetik sesuatu di hp nya.

Pri itu mengangguk, meletakkan hp nya dimeja.

"Btw makasih yah sak buat hari ini, aku seneng banget ada kamu disaat saat kaya gini.." ucap perempuan itu dengan memandang lembut sang pria yg duduk di depan nya.

Pria itu tersenyum sedikit, menuangkan air pada gelas dan meletakkan nya di depan sang perempuan tadi.

"Kamu bisa andelin aku kapan aja sin"


Mendengar itu sang perempuan tersenyum senang. Menatap pria didepan nya dengan binar bahagia.

























Can I have you, Mas.Where stories live. Discover now