50. Kebenaran tentang Alvin

7.3K 449 58
                                    

Happy Reading..!

*ੈ✩‧₊˚༺☆༻*ੈ✩‧₊˚

Dua hari sudah berlalu sejak kejadian penyerangan chyber. Untuk saat ini, Zayn meminta teman-temannya agar tidak berkeliaran sendiri karena kondisi lagi tidak memungkinkan. Zayn dan yang lain belum menemukan titik terang dimana keberadaan Tasya, bahkan markas lama The Rangers sudah tidak berpenghuni lagi. Yang bisa mereka lakukan saat ini adalah berserah diri kepada sang pencipta, semoga semua permasalahan ini cepat selesai.

Hubungan Maura dan Zayn pun tidak ada kemajuan, malahan Maura jauh lebih cuek dari kemarin-kemarin, gadis itu lebih pendiam dan tidak banyak tingkah lagi. Dua hari kemarin, Zayn selalu menaruh bunga tulip putih didepan kamar Maura. Gadis itu menerimanya bahkan sampai menaruh di vas bunga, tapi perasaan Maura tetap sulit dicairkan.

"Kamu gak usah kuliah dulu, ya? Pucet loh mukanya," ujar Zayn yang khawatir dengan istrinya.

"Gak pake make-up. Aku berangkat, assalamualaikum." Maura salim ke Zayn lalu berjalan menuju motornya membuat Zayn menghela nafas berat. "Sampai kapan kita kayak gini, Ra?" Gumam Zayn.

Zayn tidak kuliah karena gak ada kelas, tapi Maura tetap tidak lepas dari pantauannya.

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

Maura sudah sampai kampus sendirian, Putri izin tidak masuk karena lagi gak enak badan. Percayalah, itu hanya alibinya! Karena hari ini adalah hari ia bertemu dengan Zayn.

"Ra!" Panggil seseorang. Maura pun menoleh, "elo? Ngapa?"

"Gini... 'Kan dikit lagi ujian semester, nah gue masih belum paham yang kemarin dijelasin Pak Arman. Bisa bantu gue dikit gak? Jelasin ulang, gitu?"

"Duh... Gimana, ya. Bukannya gue gak mau, cuma takut timbul fitnah aja kita berduaan. Gini deh, lo ajak Rayhan nah gue ajak Bella, gimana?" Varrel mengangguk antusias, "oke! Balik ngampus di perpus aja, ya?"

Maura mengangguk lalu pamit untuk ke kelas duluan. Ia tidak ingin jalan berdua dengan yang bukan mahramnya, takut dibilang yang enggak-enggak apalagi rumah tangganya sedang tidak baik-baik saja.

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

Disisi lain, Zayn dan yang lainnya termasuk Putri dan kawan-kawannya sudah berkumpul di RPA3. Mereka merubah lokasi karena kalau di chyber takut sudah disadap dengan lawannya, jadi mereka milih main aman.

"Jadi gimana?" Tanya Putri To the point.

Zayn menarik nafas terlebih dahulu, lalu ia menceritakan kejadian tiga tahun silam yang sudah ia kubur rapat-rapat.

Flashback on

Tiga tahun lalu.

Terjadi tawuran besar-besaran antar dua geng motor besar di Indonesia, mereka adalah Glazeros dan The Rangers. 

Glazeros, geng motor yang dipimpin oleh Zayn, merupakan geng motor paling ditakuti di Indonesia. Karena penghuninya yang cukup dikenal kejam apalagi sang ketua yang akan membunuh siapapun jika berani menyentuh anggotanya. Zayn yang dulu sangat berbeda dengan sekarang, bahkan 180° perubahan pada dirinya.

Sedangkan The Rangers dipimpin oleh Edgar Emilio Danendra, pemuda yang gemar sekali mengusik ketenangan hidup Zayn.

"Udah siap kalah?" Tanya Zayn dengan songong.

ZAYRA | PERJODOHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang