17. Suara tak dikenal

12.6K 646 47
                                    



Happy Reading..!

*ੈ✩‧₊˚༺☆༻*ੈ✩‧₊˚

H-2 sebelum masuk kuliah.

Seperti yang direncanakan, hari ini mereka akan pergi ke pondok karena Putri akan ditinggal disana. Maura sedang bersiap-siap, begitupun dengan Zayn. Keduanya sudah seperti suami istri sunggahan, Maura tadi pagi menyiapkan air hangat untuk Zayn mandi bahkan gadis itu sudah tidak menendang Zayn disaat bangun-bangun dalam keadaan berpelukan.

Gadis itu malah memandangi setiap inci wajah suaminya dengan lekat sambil berkata, lihatlah makhluk ciptaanmu yang sempurna ini, ya Allah. Kalo kata surat Ar-Rahman, 'fabiayyi ala irobbikuma tukadziban'

-

-

Maura dan Putri ingin mencari tahu tentang pondok keluarga Zayn. Bukan dengan pondoknya tapi dengan penghuninya yang sedikit mencurigakan.

"Aura udah siap?"

"Udah, Kak. Yuk berangkat, Putri sama Mama juga udah jalan."

Keduanya pun berjalan menuju pondok pesantren menggunakan mobil. Selang beberapa menit, keduanya sampai di pondok begitupun dengan Putri, Jovita dan Zafer yang sudah sampai lima menit lalu.

"Assalamualaikum," salam keduanya.

"Waalaikumsalam."

"MAURAAA!!!" pekik Putri, ia berlari ke arah Maura lalu memeluknya erat. Padahal baru beberapa hari yang lalu mereka bertemu.

"Astaghfirullah, Putri! Ini gue gak bisa napas!" Putri pun melonggarkan pelukannya dengan cengengesan.

Maura dan Zayn menyalimi tangan kedua orangtuanya yang sedang berkumpul. Setelah itu, mereka duduk bersama disebuah sofa. "Gimana kabar kalian?"

"Alhamdulillah, baik Ummi," jawab Zayn.

"Maura betah gak sama Zayn?" Goda Aiman.

"Betah, Abi. Kak Zayn ini jago banget masaknya, pokoknya suami idaman dah," celetuk Maura.

"Ekhem... Cuami idaman ya, deck?" Ledek Putri membuat Maura salting karena ucapannya sendiri.

"Kalo Zayn gimana? Maura bandel gak?" Tanya Zafer.

"Engga, Pah. Dia cuma banyak tingkah aja. Kemarin seblak dimasukin kulkas sama dia biar cepet dingin tapi pas udah dingin cuma dimakan separuh, katanya gak enak kalo dingin. Padahal dia sendiri yang masukin," cerita Zayn dengan sedikit terkekeh mengingat kejadian kemarin, sedangkan yang lain geleng-geleng lucu dan Maura menunduk malu.

"Kak Zayn yang nyaranin kemarin."

"Kan, Kaka cuma bercanda tapi kamu malah beneran dilakuin," ucap Zayn membela dirinya.

"Kak Zayn gak bilang kalo itu cuma bercanda, aturan pas Aura masukin, Kak Zayn itu cegah bukannya malah dibiarin!" Omel Maura.

"Nanti kalo Kak Zayn cegah, kamu marah-marah." Semua orang yang ada diruangan hanya diam menyaksikan pasangan suami istri muda itu bertengkar lucu.

"Aura gak pernah marah-marah, ya!"

"Oke, Kaka ngalah, Kak Zayn salah. Maaf ya?"

"Gak!" Maura membuang muka ke arah lain sedangkan Zayn membujuknya seolah-olah tidak ada orang lain diruangan itu.

ZAYRA | PERJODOHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang