4. Menunggu

15.4K 1K 78
                                    

Happy Reading..!

*ੈ✩‧₊˚༺☆༻*ੈ✩‧₊˚

Kamu hanya perlu menggunakan waktu menunggumu dengan hal baik. Karena Allah itu tahu, kapan waktu yang tepat untuk dia menyentuh hatimu.
– Zayn Abqary Al-Ghaffar

🕊️🤍

Kini mereka sudah berada disebuah taman yang tak jauh dari restauran tempat mereka berkumpul tadi. Keduanya duduk disalah satu bangku taman dengan jarak kisaran satu meter.

"Lo terpaksa?" Tanya Zayn to the point.

Lo, gue? Gue kira anak santri pake aku kamuan – batin Maura.

"Jadi, mau aku kamuan aja?" Ledek Zayn membuat Maura menoleh cepat kearah nya, apa-apaan nih, kok bisa tau apa yang gue pikirin?

Zayn menoleh sekilas, "apa? Gue cuma asal nebak doang. Jadi, mau aku kamuan?" Maura kembali menghadap depan dengan perasaan jengkel. "Gak ya!" Ketus nya

Zayn berbohong, sebenarnya ia bisa mendengarkan isi hati manusia, kecuali isi hati Umi dan Abi nya. Ia terkekeh kecil, lucu aja mendengarkan dumelan gadis itu dari tadi, apa lagi pekikan nya disaat pertama kali mereka bertemu.

Maura yang melihat Zayn tertawa kecil, berucap dingin, "gak usah ketawa! Emang ada yang lucu?" Zayn langsung mendatarkan kembali wajah nya.

"So, kenapa terpaksa?" Tanya Zayn lagi.

Maura melirik sekilas, lalu kembali menatap kearah depan. "Gue gak mau nikah muda! Gue juga gak kenal apa lagi cinta sama lo dan satu lagi, gue gak suka dikekang!"

Zayn tersenyum tipis mendengar jawaban gadis itu, "gue tau umur kita terlalu muda buat nikah, tapi In sya Allah gue bakal bimbing lo. Persoalan cinta, bisa tumbuh kapan aja 'kan? Yang terpenting dari hati masing-masing dan gue juga gak bakal ngekang lo selagi itu baik buat lo," ujar Zayn membuat Maura diam seribu bahasa.

Tidak mendengarkan jawaban apapun dari gadis disampingnya, ia pun kembali berucap, "gue gak mau lo nerima perjodohan ini karena terpaksa."

"Kenapa?"

Zayn menghembuskan nafas nya secara perlahan, "HR. Al-Bukhari no 5136 dan Muslim no 1419 menyatakan bahwa tidak boleh menikahi anak gadis sebelum meminta izin padanya. Walaupun sah tapi tetap aja hukum menikah karena terpaksa dalam Islam bisa dikatakan haram. Dan itu pasti gak baik buat hubungan kita nantinya, selain itu gue gak mau orang tua lo jadi berdosa karena memaksa anak nya nikah," ucap Zayn membuat Maura tercenga sekaligus insecure, bahkan pemuda itu memikirkan dosa kedua orangtuanya!

"Tapi.... Gu-gue gak bisa masak, Za."

"Biar gue yang masak."

Maura menoleh tak percaya, "lo bisa masak?" Zayn hanya membalasnya dengan anggukan.

"Gue gak bisa ngaji."

"Gue bisa ngajarin lo."

"Sholat gue masih berantakan," ujar Maura berharap cowok itu risih, tapi...

"Gue bakal bimbing lo dan jadi imam yang baik buat lo," jawab nya dengan mantap.

Maura tertegun, harus seperti apa lagi agar cowok itu risih dengan nya? Harus kah ia membuka kerudung secara tiba-tiba disini? Ah... Tidak-tidak, itu sama aja mempermalukan orang tua nya. "Gue gak baik buat lo, Zayn! Dari sekian banyak perempuan diluar sana, kenapa harus gue? Lo bisa kan minta dijodohin dengan sesama anak santri aja? Gak harus gue! Ya kan?" Ujar Maura yang mulai emosi sambil menatap cowok disampingnya.

ZAYRA | PERJODOHAN Where stories live. Discover now