You're my savior

16.7K 766 9
                                    

~Gak semua orang di pertemukan untuk menjadi teman hidup, ada juga yang di pertemukan untuk menjadi pengalaman hidup~

Gianna tersentak kala mendengar suara dingin yang menciduknya. Gianna menatap laki-laki itu dengan tatapan kecewa yang hatinya rasakan.

"Kenapa lo pergi? Kenapa lo ninggalin gue? KENAPA HABIS LO NOLONGIN GUE LO GAK ADA DISAMPING GUE KENDRIX?!" Gianna emosi ketika melihat wajah babak belur seseorang dihadapannya ini, Gianna bisa melihat wajah yang penuh dengan beberapa perban yang menutupi kebiruan. Wajah Kendrix sedang babak belur, bahkan seluruh tubuh laki-laki itu.

Gianna marah, ia kecewa, tangisnya tak sanggup ia tahan, ia juga membenci nada dingin dari laki laki itu.

"KARNA LO NGEREPOTIN GIANNA! LO BUAT MASALAH UNTUK GUE! Lo mikir gak sih lo udah banyak bebanin gue?" emosi Kendrix pun tak bisa ia tahan, ia membenci Gianna yanh selalu membutuhkan dirinya, tidak, perempuan itu tak boleh lemah, Gianna harus menjadi seorang perempuan yang kuat, walaupun dihadapan Kendrix.

Gianna terdiam kaku, air matanya mengalir semakin deras, ah ia pikir Kendrix akan menyanginya selalu, akan menjadi tempat pulang saat Gianna terluka maupun bahagia, akan selalu melindunginya saat Gianna terancam, menjadi hangat ketika Gianna merasa tertekan, memberi banyak sayang saat tak ada yang memberi Gianna kasih sayang yang cukup.

Bersama Kendrix mungkin Gianna sering marah, saat bersama Kendrix mungkin Gianna selalu beremosi dan membangkang, tapi saat bersama Kendrix Gianna bisa merasakan bahagia, merasakan hangatnya yang selalu Kendrix berikan, merasakan bagaimana rumah pulang itu benar-benar ada, dulu Gianna sempat takut pada Dunia yang luas, makanya Gianna menjadi keras, tapi saat kedatangan Kendrix, seolah olah mengajak Gianna, menuntun Gianna dan memberi tahu Gianna tentang Dunia tak seberat itu jika dijalani bersama.

Memikirkan bagaimana Kendrix yang selalu menyanginya membuat air mata Gianna tak berhenti mengalir, tidak, Gianna tak suka Kendrix yang seperti ini. Gianna menggeleng kuat.
"Lo-Lo bercanda kan? Lo gak mungkin jahatin gue ken, buktinya lo masih ambil vape yang gue kasih, lo masih dateng dan nolongin gue pas gue nekat nge race, masa lo langsung gak suka gue?" lirihnya, kali ini ia harus mengalah, Gianna tak boleh keras.km

"Kita udah banyak jalani hal hal bareng, kita udah banyak luangin waktu untuk sama-sama, kita udah banyak bahagia yang kita ciptain, tapi ternyata bagi lo, gue cuma permainan doang?" sambung Gianna dengan air matanya dan dada yang begitu sesak.

"Bullshit Gi, semua yang kita lakuin itu gak ada harganya buat gue, semua yang udah kita lakuin itu ngerepotin gue doang, cuma lo yang bahagia Gi, gue enggak. Gue cuma orang bodoh yang udah rela ngebuang waktu gue untuk ladeni lo, sekarang gue sadar gue gak bisa terus sama lo, beban gue udah banyak Gi, jangan lo tambahin lagi demi bahagia lo sendiri," ucap Kendrix dengan tatapan datarnya.

Gianna kembali terisak, sangat lembut, tutur kata Kendrix sangat lembut, namun benar-benar menusuk. Gianna menatap Kendrix yang kabur akibat air matanya. "Karena masa depan lo udah diatur sama Rebecca?" Biarlah Gianna egois, ia hanya ingin mengetahui kebenarannya dari Kendrix langsung.

Kendrix terlihat terkejut, tapi sangat cepat ia kembalikan raut wajahnya menjadi datar. "Itu Bukan urusan lo Gi, lo gak berhak untuk ikut campur masa depan gue, lo udah kelewatan," ucap Kendrix.

Gianna maju, ia menarik kuat kerah Kendrix untuk menatap wajah penuh airmatanya. "LO BOHONG! BILANG SEKARANG LO BENCI GUE! BILANG SAMA GUE SECINTA APA LO SAMA REBECCA! BILANG SEMUA RASA BENCI LO KE GUE BIAR GUE BISA NINGGALIN LO BAJINGAN! L-Lo j-jahat Ken, jahat banget," murka Gianna, Gianna sangat terlihat marah dan kecewa, tapi airmatanya seolah olah menjelaskan Gianna tak sekuat itu.

Beautiful Tattoo (COMPLETED) + (REVISI)Where stories live. Discover now