Kendrix vibe

25K 916 3
                                    

~Tell her about me~

"Kunci motor? Lo suruh gue nyuri njing? Yang bener aja dong? Buat apa juga?" sergah Leon dengan banyak pertanyaan.

"Diem lu! Buruan!" titah Kendrix Cepat lalu menuntup telfon secara sepihak, ia berjalan cepat ke arah parkiran, pasti Gianna ada disana, perempuan itu pasti memilih pulang saat kembali memakai baju basahnya.

Sedangkan di lain tempat Gianna berjalan dengan cepat, ia sudah menggambil tas dan izin untuk pulang, juga setelah menulis pesan dan kesan pada pemilik Hoodie yang ia pinjam.

"WOI GIANNA!" terdengar teriakkan Leon dari arah belakang.

Gianna menoleh pada Leon. "Apaan lo manggil manggil," sergah Gianna cepat.

Leon berhadapan dengan Gianna dalam keadaan ngos ngosan setelah berlari mengejar perempuan itu. Leon lalu melihat kearah tangan Gianna, tangan perempuan itu memegang sebuah kunci motor. Leon melihat wajah Gianna, lalu dengan cepat ia merebut kunci motor milik Gianna.

"Anjir! Lo ngapain ngambil kunci motor gue?! Balikin! Leon!" teriak Gianna.

Leon semakin menjauh dan menyimpan kunci motor milik Gianna dikantong celananya, Gianna yang melihat itu tak bisa berkata apa apa lagi, bagaimana caranya ia mengambil kunci motor didalam saku laki-laki? Ia bukan orang yang cabul.

"Gue gak bakal balikin kecuali Kendrix yang suruh, makanya jangan cari masalah sama Kendrix," jelas Leon.

"Kendrix? Kenapa harus ada persetujuan dia?" ucap Gianna tajam, ia mendekatkan diri pada Leon. "Balikin kunci gue atau-"

"Atau apa?"

Atensi Gianna teralihkan, ia melihat ke arah belakang, di sana Kendrix berdiri dengan tangan yang dikantongi didalam sakunya dan dengan tatapan yang tajam menatap Gianna. Gianna bisa merasakan laki-laki itu tengah marah dan bukan tatapan penuh amarah seperti ini yang Gianna lihat saat di UKS tadi.

Gianna menghela nafasnya. "Kendrix? Lo mau apalagi sih?" ucap Gianna penuh pasrah.

"Ikut gue!" Kendrix lalu dengan cepat menarik Gianna untuk mengikutinya.

"Heh? Mau kemana lo bawa gue?!" Gianna mencoba menepis namun gagal karena Kendrix menggeggam dan menariknya cukup kuat, langkah kaki laki-laki itu juga terasa sangat cepat.

Gianna dibawa sampai ke UKS, Kendirx mendorong Gianna masuk hingga Gianna susah menyeimbangkan tubuhnya.

"Lo apa apaan sih Ken? Mau lo apalagi sih?!" Gianna terlihat lelah.

Kendrix tak mempedulikan apapun, ia tatap Gianna dengan tatapan sinis, jarinya menunjuk Hoodie yang berada di atas brankar. "Ambil balik Hoodie gue," ucapnya penuh tekanan.

Gianna menatap Kendrix bingung. "Buat apalagi Hoodie lo?"

"Ambil Gianna. Pake dan bawa pulang!" tekan Kendrix tak ingin ada bantahan.

"Gak! Siapa lo maksa maksa gue?!" sergah Gianna marah.

"Ambil atau lo gak bisa keluar dari UKS?" ancam Kendrix.

"Lo gila?!" Gianna menatap Kendrix tak percaya.

"Iya! Gue gila! Makanya nurut!" balas Kendrix tak kalah tajam.

Gianna menguyarkan rambutnya kebelakang, tak habis pikir akan sifat Kendrix tang sangat keras, ia baru tau laki-laki yang ia kira cukup lembut ternyata semengerikan ini saat tersinggung.

Gianna pasrah, ia lalu mengambil Hoodie Kendrix yang berada di brankar, ia bawa Hoodie itu ke Toilet untuk ia ganti dengan seragam basahnya.

Kendrix mengehela nafasnya, ia tumpu tanggannya pada pinggang, sesusah ini mengurus perempuan yang keras kepala dan banyak tingkah seperti Gianna. Sepertinya Kendrix harus lebih banyak rencana agar perempuan itu tak keluar dari jangkauannya.

Beautiful Tattoo (COMPLETED) + (REVISI)Where stories live. Discover now