[38] Tiga puluh delapan 🦢

21 15 0
                                    

Typo bertebaran harap maklum, kalo ada typo langsung komen ya cintaku

💌💌💌💌

Pagi yang cerah untuk hari kamis yang akan berakhir melelahkan, kicauannya burung yang hinggap di ranting pohon  membuat siapapun pemilik telinga yang mendengar akan merasa tenang, tak terhitung kini hubungan Kia dan Abian sudah berjalan selama ang lebih lima bulan.

"Selesai beres beres kelas, di harapkan untuk segera mengambil nomer peserta ujian" jelas wali kelas

"Cukup ketua kelas, yang lainya tetap di kelas" lanjutnya

"Tiba tiba jadi kakak kelas terus lulus" ucap salah satu anak kelas IPA satu

"Masih ada satu semester lagi bro, aman"

"Kelas dua belas cepet anjirt!, lihat aja nanti tiba tiba lulus"

Semua yang di ucapkan teman Kia benar, Kia duduk di bangku dan mengirim beberapa pesan untuk Abian, "kartu ujian kamu" ucap Akbar memberikan kertas ujian Kia.

"Oh, okei makasih ya"

"Cielah, ada kapal baru nih"

"Trobos bar sebelum janur kuning melengkung"

Kia merasa terganggu dengan ucapan teman temanya, ia segera pergi meninggalkan kelas tanpa memberi tau si kembar ataupun Naura, "Rese kalian, Kia jadi pergi kan" ucap Naura

Kia meminum es teh yang ia beli, ucapan teman temannya membuatnya sedikit khawatir, "Kenapa Lo?" Tanya Zea yang ikut duduk di sebelah Kia.

"Gapapa"

"Kepikiran ucapan anak anak? Mereka bercanda"

"Iya tau, tapi harusnya gak gitu juga"

"Udah jangan di bikin ribet, mending kita balik bentar lagi gerbang di buka"

Di dalam kelas tinggal Naura dan Kia yang belum pulang, mereka masih membereskan barang-barangnya karena ternyata laci mejanya penuh karena barang Naura, ada cermin, potongan kuku, gunting, mukena, sabun cuci piring dan gelas.

"Gak ada gangguan lagi kan?"

"Enggak, udah di urus sama mas Bian. Ayo buruan pacar gue udah nunggu di depan"

Rasa rasanya Kia ingin menangis detik ini juga,  matanya menatap Abian yang kini sedang mengobrol dengan temannya, bukan teman seangkatan melainkan teman teman seangkatan Kia, "Gue balik duluan" pamit Abian seraya melambaikan tangannya.

"Udah mau ujian kenaikan kelas ya?"

"Iya, cepat banget ay"

"Tadi katanya kamu di comblang in sama Akbar ya?" Tanya Abian lagi, terlihat dari kaca spion motor wajah Kia yang nampak terkejut mendengar pertanyaan Abia

"Enggak"

"Gapapa, aku gak marah" jelas Abian, tangan kiri Abian meraih tangan Kia, mengarahkan tangan Kia untuk memeluk pinggang Abian.

"Mereka bercanda ay" jelas Kia, nafas Kia dapat Abian rasakan dari punggungnya

"Iya, aku tau. Kamu gak akan mudah pindah hati tanpa sebab"

"Habis ini aku langsung kumpul sama anak anak, Gapapa kan?" Lanjut Abian

"Mau kumpul dimana?"

"Warung mbok Yem mungkin ,mau ikut?"

"Emang boleh kalo ikut, gak ganggu kamu sama temen temen kamu?"

"Boleh, gak lah ay. Nanti kamu kalo kurang nyaman masuk kamar aja" jelasnya

Abian not the main character [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang