[10] Sepuluh 🦢

129 100 8
                                    

Typo bertebaran harap maklum, kalo ada typo langsung komen ya cintaku

💌💌💌💌

Malam ini menjadi malam yang indah untuk kia meskipun ada sedikit kotoran yang menempel di bajunya.

Sepulang dari restoran dan adanya gangguan dari manusia manusia kotor itu kia sampainya di rumah senyum senyum sendiri, mengingat ucapan bian di restoran dan di depan resto seketika membuat paru parunya terasa di penuh i kupu kupu ditambah tindakan yang ia lakukan saat kia hampir di sentuh cowo kotor itu.

Dengan cekatan bian turun dari motor dan menonjok pipi dan perut cowo yang hampir menyentuh kia, ia melawan keempat cowo kotor itu sendiri dengan tangan kosong. Setelah itu bian memastikan bahwa kia masih aman "jangan nangis, Lo aman" ucapnya saat itu, saat itu juga bian memeluk tubuh kia dengan erat dan mengelus kepala kia dengan lembut

"Di minum air putihnya, habis itu tak anter pulang, nggeh?" ucapnya dengan bahasa Jawakarta atau Jawa dan jakarta

Suasana kelas yang super berisik, kia yang semula tidur nyenyak di bangkunya kini terbangun karena mendengar suara ketukan meja "ora Jane nyapo ngopo berisik men?" Ucapnya

Teman teman cowoknya saling menatap satu sama lain, mereka yang sedikit paham ucapan kia semakin memperkeras suara ketukan mejanya.

"Asu we cah"

"Takuttt, takutttt" ucap cowo cowo yang mengetuk meja tadi

Di kelas duabelas IPS satu terlihat tenang dan damai, semua murid mengerjakan tugas dengan baik tanpa mengeluarkan suara apapun "Kalo ada yang belum paham sama soalnya bisa kedepan" jelas pak Andika

"Dua puluh menit lagi di kumpulkan, sepertinya kalian sudah paham semuanya" lanjutnya

"Susah banget ealah, akuntansi ruwet" batin Ucup.

Bian meletakkan bolpoinnya dan menghampiri pak Andika untuk mengumpulkan tugas akuntansi ini, sebagai murid yang sering membolos ternyata bian juga cukup baik untuk mengerjakan tugas tugas sekolah. Pak Andika memberikan buku besar itu kepada bian tanpa komentar negatif "Abian langkah yang baik untuk hari ini" puji pak Andika

"Akuntansi mudah, cuma butuh konsentrasi dan pemahaman yang lebih" ucap bian sebelum kembali duduk.

"Alah keduluan satu langkah lagi gue" ucap Rafael. Bian hanya tersenyum kecil mendengar dan melihat ekspresi rafael

"Ini kenapa gak balance"

"Yan, ajarin gue dong" ucap Zaskia, teman satu kelas bian yang duduk di depannya

"Bawa sini buku Lo"

"Nih"

"Ini masuknya penyusutan, di kurang bukan di tambah, ulang dari awal" jelas Abian, Zaskia hanya mengangguk

"ASTAGHFIRULLAH" teriak Angga tiba tiba, membuat satu kelas terkejut dan menatapnya sinis begitu juga pak Andika yang menatapnya dengan tatapan haus

"Angga! Kenapa teriak teriak"

"Ya Allah pak, ini cicak tiba tiba jatuh dari atas" jelas Angga dengan tubuh yang bergetar karena melihat cicak di atas bukunya

"Angga Cemen oiy"

"Penakut, makanya jomblo terus"

"Baru kejatuhan cicak aja teriak apalagi tokek, langsung tak tertolong"

"Lebay Lo"

"Udah-udah semuanya diam, lanjutkan mengerjakan tugasnya" jelas pak Andika, Angga masih saja berdiri di samping mejanya

Abian not the main character [End]Where stories live. Discover now