[15] Lima belas 🦢

124 94 9
                                    

Typo bertebaran harap maklum, kalo ada typo langsung komen ya cintaku

💌💌💌💌

Dengan mata setengah sadar kia berjalan kearah pintu kontrakannya "Yang ngangkat gue ke mobil Naura siapa ya?" Monolog kia.

Untungnya kia memiliki tetangga yang baik dan ramah jadi setiap kia pulang malam lampu rumah kontrakannya yang bagian depan menyala, kebetulan saklar nya ada di depan untuk memudahkan tetangga.

Kontrakan disini kebanyakan di isi oleh ibu ibu dan kakak kakak yang bekerja di pabrik ataupun perusahaan terdekat, in Syaa Allah di jamin keamanannya "Sebesar ini gak liat?" Ucap seseorang, seperti suara cowo namun mana wujudnya? Bulu kuduk kia berdiri.

"Zavankya"

"ASTAGHFIRULLAH!! Sejak kapan kakak di sini?" Ucap Kia dengan keras, tetangga sebelah kia pun Turut mengecek ada apa dengan kia

"Dari resto nak?" Tanya ibu ibu tak lain tetangga kia dari pintu kontrakannya sendiri

"Enggak Bu, tadi nunggu Naura"

"Mas itu nunggu in kamu dari jam empat tadi, ibu suruh masuk rumah ibu dulu gak mau katanya nunggu disini aja. Pacar kamu toh?"

Kia tersenyum kikuk, ia bingung harus menjawab dan bertingkah seperti apa "iya Bu saya pacarnya " jawab Abian dengan senyuman manisnya

"Manis ya pacar kamu, pinter kamu cari pacar. Jarang jarang ada cewe yang pinter cari pasangan kayak kamu kini" jelas ibu itu

"Ehhh, dia kakak kelas saya Buu"

"Kamu suruh masuk dulu, nanti ibu kesana"

"Iya Bu makasih"

Beruntungnya kia karena mendapatkan tetangga yang baik, ia merasa mendapatkan kasih sayang seorang ibu.

Kia mempersilahkan Abian untuk masuk kedalam sedangkan kia masuk ke kamar untuk berganti pakaian "mau minum apa kak?" Tanya kia yang menawarkan minuman pada Abian

"Air putih aja"

"Oke kopi hitam, kak bian harus nyoba kopi hitam racikan aku sih" putus kia, Abian melongo. Lalu untuk apa kia menawarinya minuman jika dirinya telah menentukan apa yang akan Abian minum?

"Diminum kak" ucap Kia meletakkan dua cangkir kopi hitam hangat di meja

"Lo ngontrak sendirian?" Tanya Abian

"Kemarin sih engga tapi untuk tiga bulan ini iya" jelas kia, ia duduk di kursi yang berbeda dan jaraknya dengan bian lumayan jauh

"Kemarin?"

"Kemarin ada bokap di sini, berhubung nyokap di sana lagi sakit jadi dia pulang ke Jatim"

"Kalo ada bokap Lo, gue masih boleh main?"

"Paling an enggak, soalnya bokap orangnya galak kalo masalah tamu cowo" ucap Kia terang terangan menolak kehadiran Abian di rumahnya untuk kedepannya

"Terus kenapa lo nerima tamu cowo sekarang?, Pasti karena gue cowo yang Lo suka yaa" ucap Abian dengan pedenya

Kia menaikan alisnya sebelah, ia tersenyum kecil "Sok tau itu tidak baik, gue Nerima tamu karna emang ini masih sore nanti kalo jam tuju lebih gue usir juga Lo" jelas kia dengan tawanya

Abian meletakkan satu kantong plastik berwarna putih di meja tamu kia "Buat Lo, gue balik dulu" jelas Abian setelah menghabiskan kopi buatan kia.

Menurut Abian kopinya enak sesuai seleranya, apa mungkin kia dan Abian memiliki selera yang sama? Tapi kata bokap dan teman temannya Abian memiliki selera yang aneh karena kopi hitam yang ia sukai memiliki rasa yang pait dan pekat.

Abian not the main character [End]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu