[7] Tuju 🦢

119 100 6
                                    


Maaf aku telah menyakiti batinmu, semoga lekas sembuh meski bukan aku obatnya
-Abian Edgar Garendra

Typo bertebaran harap maklum, kalo ada typo langsung komen ya cintaku

💌💌💌💌

Sebagian siswa siswi telah berkumpul di lapangan sekolah untuk melaksanakan upacara bendera rutin yang dilaksanakan setiap hari Senin.

Upacara akan di laksanakan dalam 5 menit lagi, sebagian siswa yang baru saja datang langsung berlari kearah lapangan dan melemparkan tas ke belakang, kia sebagai murid yang paling rajin berangkat pagi berlari mencari keberadaan teman temannya tanpa memikirkan atributnya.

"Yang atributnya tidak lengkap harap maju di samping petugas upacara"

"Topi Lo mana!" Bentak Naura, kia langsung balik kanan dan hendak berlari menuju kelasnya

Dari arah depan terlihat bian dan teman temannya, bian yang melihat wajah panik kia langsung melemparkan topinya kearah kia "Ambil, gue gak butuh itu" jelasnya saat topi itu mengenai perutnya, tanpa pikir panjang kia menerima topi itu.

"Mata gue gak salah lihat?" Tanya Ucup, seperti biasa ia selalu berjalan berdampingan dengan bian, tentu ia melihat tindakan bian tadi

"Gue mau temenin Lo sama ziko" jelas bian dengan wajah datar

"Tumben menyerahkan diri?"

"Karena gue teman yang baik" jawab bian, ucup yang mendengar itu ingin muntah seketika

"Cup kedepan"

"Lo ngapain ikut yan?" Lanjut ziko

"Lupa bawa topi"

Ziko tak mau ambil ribet karena alasan tidak masuk akal bian, jelas jelas tadi ia lihat sendiri bian membawa atribut lengkap bahkan setiap hari Senin ia menaati peraturan yang di buat sekolah, dari sepatu full hitam, atribut lengkap, rambut dan baju tertata rapi .

"SEMAKIN KALIAN RAMAI DAN TIDAK TERTIB UPACARA AKAN SEMAKIN LAMA" ucap guru di depan dengan suara lantang

"ATRIBUTNYA YANG TIDAK LENGKAP MAJU!!, KALIAN PUNYA TELINGA TIDAK??!!" lanjutnya

Setelah drama siswa siswi yang tidak membawa atribut dan datang terlambat kini akhirnya upacara berjalan dengan lancar meskipun awalnya sedikit ada gangguan, sekarang upacara telah selesai semuanya masuk kedalam kelas masing masing dan menunggu guru mapel datang.

"Babak finalnya di selenggarakan dimana Yan?" Ucap Ziko selaku teman sebangku bian

"Bali mungkin, belum ada info yang akurat " jawabnya dengan mata yang fokus kearah benda pipih yang ia mainkan

Suara langkah kaki mulai terdengar, meskipun kondisi kelas saat ini ramai ketukan langkah kaki itu bisa di tebak milik siapa karena memiliki aura yang istimewa.

Bu melati selaku guru ekonomi untuk kelas 12 IPS dan 11 IPA kini telah duduk di kursinya dengan tatapan mata yang tajam "Assalamualaikum dan selamat pagi semuanya, semoga hari ini kalian lebih baik dari hari kemarin " ucap Bu Melati memberi salam sebagai pembukaan untuk pelajaran pagi ini

"Waalaikumsalam, pagi juga Bu Melati. Amiinnn" jawab anak anak kelas 12 IPS 1 kompak

"Jangan lupa pr-nya di kumpulkan, lalu baca buku paket halaman 154" jelasnya dengan wajah serius tak lupa bunyi bolpoin yang di ketukan dengan meja

"Lo udah?" Tanya Ucup pada teman temannya

"Udah, nitip kumpul in"

"Gue nyontek dulu nyet"

"Buruan!!"

Sedangkan di ruangan kelas sebelas IPA satu masih saja ramai, kemungkinan guru mapel belum datang.

Abian not the main character [End]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن