[37] Tiga puluh tuju 🦢

20 14 0
                                    

Typo bertebaran harap maklum, kalo ada typo langsung komen ya cintaku

💌💌💌💌

Akhirnya usai sudah drama pelukan dari mantan kekasihnya, Abian mengandeng tangan Ratu dan memintanya untuk segera menaiki mobil Ziko, di dalam mobil ada Ucup dan Rafael. Ziko mengendarai motor Abian, bukan motor Supra x yang biasanya ia gunakan kali ini Abian mengunakan motor custom nya.

Abian masih ingat, Ratu tidak suka di jemput mengunakan motor Supra x jadi demi melancarkan rencana ia sengaja mengunakan motor itu.

"Kita mau kemana Yan?"

"Kemana aja, lo udah makan? kalo belum kita mampir Alfamart beli roti dulu"

"Boleh, seperti biasa ya"

"Bilih sipirti biisi yi, lo kira bian masih Inget tentang kebiasaan Lo?!" Ucap Ucup

Abian melirik Ucup dari kaca mobil, "Masih kok, gue belum sepenuhnya lupa" jelas Abian membuat Ratu semakin merasa bahwa kode dari Abian untuk balikan bersamanya, memulai semuanya dari awal.

"Kalian nitip apa?"

"Gak, buruan gue sibuk" jelas ucup

"Sandwich coklat sama susu stroberi kan?" Tanya Abian, memberikan kantong plastik yang berisikan sandwich coklat dan susu kotak untuk Ratu, Ratu menerimanya dengan senyuman bahagia.

"Makanya pelan pelan" lanjut Abian, semakin di buat melayang dengan harapan yang tinggi, sikap Abian seperti ini sama seperti di saat mereka menjalani hubungan asmara.

"Mau ngajak balikan ya Yan?" Tebak Ratu

"Idih, kalian balikan gue cari temen baru" ucap Ucup dengan wajah sinis

"Lo gak di ajak, diem"

"Balikan? Emang Lo ngarep balikan ya?"

"Sejujurnya iya, mau gimanapun anak ini butuh Lo" jelas Ratu, mengusap perutnya yang kian membesar.

"Gampang"

Sampainya di hotel, Abian segera mengajak Ratu untuk mencari sebuah kamar, saat ini pikiran Ratu hanya satu Abian ingin kembali bersamanya maka dari itu Ratu akan memuaskannya di sini.

Mau ngapain ke hotel kalo gak ngelakuin itu? rugi dong, "Kamu butuh itu yan?" Tanya Ratu dengan suara yang mendayu-dayu.

Dalam hati Abian merinding, ia merasa jijik dengan kelakuan Ratu, "Engga, gue denger sekarang lo ngekos di kos-kosan kecil maka dari itu gue nyewa in kamar ini buat lo kedepannya" jelas Abian

"Serius?"

"Lo paham gue kan?"

Ratu mengangguk, ternyata Abian tidak membutuhkan itu ia menyewa kamar ini karena simpati padanya, bukan masalah besar yang terpenting Abian masih peduli dengannya.

"Masuk dulu, gue mau urus beberapa surat" jelasnya

"Gimana, udah lo jemput?" Tanya Abian memastikan

"Udah, dia juga udah ngaku kalo itu anaknya" jelas ziko

Abian memasuki kamar Ratu, lalu di susul teman temanya selang lima menit setelah ia masuk kedalam, "Kok mereka ikut masuk Yan?" Tanya Ratu menatap teman teman Abian dengan wajah tidak suka.

Abian melepaskan tangan Ratu yang ada di pahanya, "Ada yang nyariin Lo" ucap Abian

"Silahkan masuk" jelas Rafael mempersilahkan seseorang masuk kedalam kamar

"Om Herdi?"

"Ratu, kembali sama saya. Saya akan ceraikan istri saya demi kamu" jelas orang itu

"Yan, gue takut" lirih Ratu, ia menarik tangan Abian agar bisa ia peluk

Abian not the main character [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang