[1] Satu 🦢

391 129 38
                                    

Dengan ini aku menyatakan kisah fiksi kita di mulai, apapun yang terjadi di dunia nyata akan aku hadapi dengan sedikit tangis.

Bismillah....

Langkah kaki siswa berhenti di depan pintu kelas, matanya menatap sekelilingnya dengan perasaan asing padahal ia hampir dua tahun di sini. Seharusnya saat ini ia dapat bercanda gurau bersama teman temanya dengan perasaan senang namun takdir menuntutnya berada disini.

Selesai menempuh pendidikan SMP yang terletak di salah satu kabupaten di Jawa timur, cewe yang sering di panggil bina atau kia ini harus berpisah dengan teman temannya karena ia akan melanjutkan pendidikannya di jakarta timur bersama ayahnya untuk melanjutkan bisnis tantenya yang sempat bangkrut.

Perkenalkan dia, Zavankya Tabina Negredo merupakan sosok remaja yang belum pernah merasakan rasanya Pacaran, karena dari dulu ia hanya dapat menyukai dalam diam dan terjebak di zona pertemanan. Ia sangat menyukai langit dan alam hanya satu yang ia tidak suka, kehabisan uang.

Awalnya ia tidak memiliki kisah cinta yang indah kini di pertemukan dengan laki laki penyayang dan ini pertama kalinya ia menjalin hubungan asmara di usia remajanya, cewe kelahiran di tanah Jawa dengan bola mata berwarna coklat cerah. Saat ini ia duduk di bangku Sekolah Menengah Atas lebih tepatnya kelas sebelas SMA, "Kita lihat dan cermati semunafik apa kehidupan ini" ucap Kia lalu segera berjalan kearah bangkunya.

"Manusia gak ada yang gak munafik, iya kan?" Ucap teman sebangku Kia, tanpa perlu Kia ulangi ucapnya. Naura sudah paham apa yang Kia ucapkan tadi dari sorot mata Kia. Mungkin jika tidak ada Naura, Kia tidak akan betah berada di sini terlalu lama.

Cewe yang sering di panggil Naura memiliki nama panjang Naura Ayu putri Arlaka, wajahnya yang cantik membuat dirinya begitu di gemari para kaum Adam.

Sedangkan di sisi lain, tepat di pinggiran lapangan futsal terdapat remaja cowo yang baru saja selesai bermain futsal bersama teman temannya, "Mereka sama, cuma beda tubuh aja" ucap Bian yang berada di lapangan menatap sekelilingnya dengan sinis.

Dia, Abian Edgar Garendra merupakan remaja yang punya pendirian berpenampilan rapi itu wajib, menyukai segala hal yang berbau dengan motor karena ia merupakan salah seorang anggota freestyle yg ada di Jawa timur. Beberapa bulan lalu ia baru saja putus dengan kekasihnya karena sang kekasih telah hamil dengan laki laki lain dan akhirnya saat ini ia menemukan perempuan yang dapat mengobati lukanya.

Jika di tanya siapa yang kenal dengan Abian? Mungkin 80% siswa akan menjawab 'Gue gak kenal, tanya yang lain aja' memang Abian tidak terlalu populer di kalangan siswa dan siswi di SMA ini karena ia tidak memiliki wajah yang tampan dan kulit yang putih seperti standar good looking di SMA ini.

Hidupnya terbilang sederhana, semua yang ada di Abian murni hasil usahanya sejak dulu, sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama Abian mulai mengatur keuangannya ia mulai hidup hemat untuk membeli dan memenuhi kebutuhan hobinya. Abian memiliki senyum yang manis di balik wajahnya yang biasa saja, ia sosok yang setia dan penyayang.

"Nanti malam kita latihan freestyle di tempat biasa" ucap cowo dengan kaos hitam polos dan celana jeans selutut, ia duduk di kursi tak lupa sebatang rokok yang menancap di bibirnya.

"Gue absen, Adek gue sakit" seseorang yang duduk paling pojok membuka suara

"Zoya sakit?" Tanya salah satu dari sepuluh anak

"Atau bila?" Lanjutnya dengan wajah cemas, melebihi batas

"Hmmm" jawab cowo yang duduk di kursi paling pojok

"Hmmm itu yang mana anjing?!" Ucap Dion dengan menggebrak meja

"Santai bang"

"Opsi kedua bego" ucap cowo itu dengan wajah malas, ia berdiri dan memakai jaket kulit miliknya

Abian not the main character [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang