Bab 45 : Tamu Misterius

90 8 6
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Bersyukurlah ketika memiliki teman yang mendekatkan kita pada Allah, yang dimana saat bersama mereka surga terasa lebih dekat. Pemisalan ini bukan hanya berarti bagi pasangan halal, tetapi bisa juga untuk persahabatan dilandasi cinta kepada-Nya.

Assalamualaikum Ya Ukhty
Epina Mardiana

🌻🌻🌻

Syafaat adalah menjadi jembatan orang lain untuk mendapatkan manfaat atau menghilangkan mudharat. Dalam sebuah perkara kita menjadi jembatan orang lain, menjadi perantara orang lain untuk menyelesaikan hajat yang belum sempat terselesaikan.

Seperti misal, kita mempunyai teman. Salah satu teman kita pernah di zalimi orang dan, orang tersebut sudah meminta maaf atas perlakuan zalim terhadap teman kita akan tetapi teman kita enggan memaafkan orang itu sebab masih merasa sakit hati, tidak terima atas apa yang pernah orang tersebut lakukan bahkan terselip rasa kebencian mendalam.

Disitu kita memberi pengertian sebagaimana seorang teman menasihati temannya. Jikalau memaafkan saudara muslim menjadikan diri ini lebih tenang, tidak lagi memikirkan yang membuat sakit hati. Memaafkan bisa meleburkan tiap rasa tidak suka bahkan rasa benci kepada seseorang.

Pada saat teman kita merenung hingga memahami hakikat memaafkan, lalu dia bersedia menerima permintaan maaf orang yang pernah menzaliminya maka di situlah yang dinamakan syafaat. Kita memberi syafaat pada teman kita, menjadi jembatan untuk teman kita, menjadi perantara agar teman kita tidak lagi menaruh rasa benci yang menimbulkan penyakit hati kepada orang yang telah menzaliminya.

Bisa juga pemahaman syafaat yang lain seperti mengenai pekerjaan. Teman kita ingin bekerja di Perusahaan namun sampai sekarang belum sempat bertemu dengan sang pemilik Perusahaan dikarenakan sang pemilik sangat sibuk.

Melihat hal ini kita yang bekerja di Perusahaan yang di minati teman pun berusaha membantu mempertemukan dengan si pemilik Perusahaan. Kita tahu bahwa teman kita ini memiliki skill bagus, amanah dan keinginan untuk belajar sangat tinggi. Setelah menemui pemilik Perusahaan kita memberi tahu segala kemampuan dia miliki dan, pada akhirnya si pemilik Perusahaan setuju menemui teman kita lalu menerimanya.

Itulah yang dinamakan syafaat. Kita sebagai jembatan atau perantara bagi orang lain untuk mendapatkan kebaikan dan menolak mudharat pun mendapatkan pahala, tetapi tidak mengurangi pahala orang yang kita bantu. Sekalipun niat kita itu ternyata tidak membuahkan hasil, namun kita tetap mendapatkan pahala kebaikan.

Paling penting disini adalah semua keberhasilan ataupun kegagalan tidak luput dari campur tangan Allah. Semua atas kehendak Allah. Sekalipun kita berhasil menjadi jembatan orang lain untuk mendapat kebaikan, semua itu bukanlah murni hasil kerja keras kita sendiri, bukan karena usaha kita sendiri melainkan Allah lah yang memberi syafaat itu melalui kita, Allah menjadikan kita sebagai perantara atau pun jembatan untuk mereka mendapatkan kebaikan.

Demikian pula syafaat di akhirat, tidak ada yang bisa memberi syafaat kecuali atas izin Allah. Adanya syafaat Al-Quran, syafaat puasa, syafaat teman yang shalih, begitu pula syafaat Nabi Muhammad. Namun syafaat itu hanya bisa terjadi jika Allah mengizinkan, dan ridha terhadap siapa pun yang kelak menjadi pemberi syafaat. Karena bagaimanapun juga semua syafaat hanyalah milik Allah semata.

Jika Allah menghendaki, mengizinkan dan ridho seseorang memberikan syafaat kepada orang yang kelak akan menerima syafaat, maka terjadilah syafaat itu atas ridha-Nya. Akan tetapi bukan sembarang orang yang bisa mendapatkan syafaat, melainkan hanya orang bertauhid saja lah yang bisa menerima syafaat.

Assalamu'alaikum Ya UkhtiWhere stories live. Discover now