Part 68

16.4K 1.2K 19
                                    

Author’s POV

Ash melihat semuanya, bagaimana Hirana disiksa, dianiaya, dan diperlakukan secara kejam.

Raut wajah Ash menggelap, Ia benar-benar marah besar. Kali ini Ash mengamuk. Sedangkan HIrana, nafasnya semakin lemah dan tersenggal-senggal.

Melihat ayah Hirana yang memperlakukan anaknya dengan kejam, tanpa berpikir lebih jauh, Ash langsung “menghabisi” ayah dari Hirana itu. Ash menarik kerah bagian belakang ayah Hirana dan melemparkan orang itu ke sembarang arah.

Melihat ayah dari Hirana yang sudah tergeletak, Ash meletakkan satu kakinya di dada milik ayah dari Hirana. Orang-orang yang berada di sana dapat mendengar sebuah bunyi ‘krek’ seperti suara retakan. Bunyi itu terdengar dari tubuh ayah Hirana.

Ayah Hirana berteriak kesakitan, tetapi masih dalam kondisi sadar.

“AKHHHH. SAKIT BANG*AT. UKHH LO SIAPA?” Teriak Ayah Hirana kesakitan sambil berusaha untuk melepaskan kaki Ash yang menahan dadanya.

Tapi namanya juga Ash, mana peduli dia. Dia malah menendang tubuh ayah Hirana dan menginjak perutnya sekuatnya. Kemudian Ash sempat melirik ke arah Hirana yang sudah tidak berdaya. Ash semakin menjadi-jadi dan menendang tubuh ayah Hirana bertubi-tubi.

“ANJ*ING SAKITTT. DASAR ANAK SIALAN. SIAPA LO? LO KESINI NYARI HIRANA? LO SIAPA IKUT CAMPUR URUSAN KELUARGA GUA” teriaknya lagi sambil merintih kesakitan.

Ash menulikan pendengarannya dan malah mengarahkan satu kakinya ke leher ayah Hirana yang tergeletak agar ia kesulitan bicara.

"Anda tanya saya siapa? Sebentar lagi, saya akan jadi keluarga anda. Sebelum anda dipenjara, saya pastikan saya sudah menjadi bagian dari keluarga anda” Ucap Ash sambil terus menginjak tubuh ayah Hirana.

Ash kemudian meminta benda tajam dari orang-orang miliknya yang ia bawa. Ash melukai tubuh ayah Hirana dengan sangat perlahan hingga dia berteriak-teriak seperti orang kesetanan.

Kemudian, ia kembali memukul dan menendangnya. Lalu, Ash melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan ayah Hirana pada Hirana, yaitu menenggelamkan kepala ayah Hirana tersebut ke dalam air. Namun, ia lebih kejam. Selain membenamkan wajah ayah Hirana ke air dengan waktu yang lama, ia juga memukuli dan menendangnya sekaligus ketika kepalanya masih berada di bawah air, yang membuat ayah Hirana tersiksa dan tidak bisa memberontak.

Setelah sekian lama, Ash mengangkat kembali kepala ayah Hirana dan membenamkannya lagi ke air secara berulang. Setelah itu, ia melepaskan ayah Hirana dan menendangnya lagi dengan kuat hingga terpojok. Ash kembali mengacungkan benda tajam ke arah ayah Hirana, kemudian menyayatnya pelan-pelan membuat ayah Hirana kembali berteriak dan memohon-mohon. Kemudian terdengar lagi bunyi seperti retakan kayu karena Ash menendang kaki ayah Hirana sekuatnya, mungkin patah.

"Ini cukup untuk memberikan waktu saya menyiapkan diri selama anda ditahan di rumah sakit, sebelum menjebloskan anda ke penjara” ucap Ash dengan kalimat formal dan tempo yang pelan agar ayah Hirana itu bisa mendengar dengan baik dan mengerti ucapannya di sela-sela kondisinya yang sudah penuh luka-luka. Seperti biasa, jika Ash menggunakan kata-kata formal, itu terasa lebih… bagaimana ya menjelaskannya, terasa menyeramkan, gelisah, atau tidak nyaman(?), bahkan bagi para orang-orang suruhan Ash yang datang bersama Ash.

"Untuk pertanyaan anak anda yang sering bertanya 'kenapa' dan menyalahkan diri sendiri maupun dunia. Anda adalah salah satu penyebabnya. Dan saya akan menyingkirkan pertanyaan 'kenapa' itu yang terus terngiang di pikirannya. Sampai bertemu lagi Ayah mertua" ia menekankan kata ayah mertua pada laki-laki di hadapannya yang kondisinya sudah tidak lagi bagus. Ia sudah babak belur dan terdapat darah di beberapa bagian tubuhnya, serta beberapa luka yang menganga akibat ulah Ashtara.

My Handsome Ashtara [END]Where stories live. Discover now