Part 2

52.9K 2.8K 18
                                    

Aku beneran isekai ternyata huhuhu. Mau nangis aja rasanya. Aku ingat bahwa novel I'm Yours itu novel yang bagus dan keren banget. Tapi, kenapa aku bisa masuk ke dunia ini, tolong. Kenapa nggak orang lain aja yang masuk ke novel ini. Aku nggak mau ikut-ikutan mereka.

Tere dan Ashtara. Mereka merupakan orang-orang yang keren #menurutku. Kedua pemeran utama itu punya kharismanya masing-masing. Walaupun Tere tidak memiliki sifat-sifat girlboss seperti sifat yang dimiliki oleh para pemeran utama di novel-novel lainnya yang sedang populer dan digandrungi masyarakat, ia merupakan wanita yang rajin dan tidak mudah menyerah. Ia berjuang untuk hidupnya dan terus maju dibalik kesulitannya. Sedangkan Ashtara, atau biasa dipanggil Ash, merupakan pemeran utama pria yang memiliki kualitas tinggi. Ketika aku membaca novel tersebut, mereka terlihat cocok satu sama lain dan saling melengkapi.

Nah, pertanyaannya adalah aku ngapain disini? Apa peranku? Masalahnya ketika aku baca di novel-novel dan cerita transmigrasi lainnya, biasanya orang yang bertransmigrasi itu kebanyakan orang cerdas, orang-orang pintar, dan orang yang tahu cara mengendalikan diri untuk membalas dendam. Sedangkan aku, pinter banget juga nggak, kalau bodoh ... Eummm, kayaknya nggak bodoh-bodoh banget sih. Kayaknya ya. Tapi temenku pernah bilang, waktu itu aku sedang melamun ketika mendengarkan curhat salah satu temenku. Kemudian, karena tidak mendengarkan dengan baik, aku salah paham mengenai ceritanya. Dia bercerita A tapi aku malah tidak nyambung dan menjawab cerita Z. Ya begitulah. Kalian tahu dia bilang apa setelah itu?

"Ihhh Ana dengerin dong makanya. Jangan bengong mulu. Nanti jadi bodoh loh. Kamu mau jadi kayak pipa rucika?"

"Apa hubungannya sama pipa rucika?"

"Iya. Pipa rucika. Nanti bodohnya mengalir sampai jauh"

Begitulah katanya. Bodohnya mengalir sampai jauh :) bahkan aku sempat terngiang-ngiang perkataan itu sampai berhari-hari.

Aku bukan tipe-tipe wanita kuat kayak mereka-mereka itu. Mungkin malah bisa dibilang letoy, nonton drama yang sedikit sedih, aku nangis. Baca novel yang agak gimana dikit, aku nangis. Kayaknya bentar lagi juga aku nangis lagi kepengen pulang ketemu temen-temen dan keluargaku di duniaku yang dulu.

Hidupku biasa saja. Atau malah mungkin sedikit menyedihkan. Tapi yasudah. Begitu saja. Tidak ada yang menarik. Terus ini tiba-tiba masuk ke dunia yang lain. Aku benar-benar tidak tahu harus apa. Sungguh aku mau nangis. Aku benar-benar mau nangis.

HUWAAAA....HU....HUHUHU...HIKS

Air mataku mengalir begitu saja. Tentu saja wanita tadi semakin panik. Akhirnya ia menghubungi seseorang lagi. Tak lama seorang pria berumur sekitar 40 tahunan datang ke ruang kesehatan ini. Sepertinya ia adalah petugas yang juga berjaga disini.

Kemudian, tanpa meminta pendapatku,  ia beserta wanita tadi langsung menuntunku pergi keluar dari sana dan masuk ke sebuah mobil. Pria berumur 40 tahunan tadi duduk di kursi kemudi. Sedangkan wanita tadi duduk bersamaku yang masih menangis di kursi penumpang.

"Hirana, tenang ya, mana yang sakit, tahan ya sebentar lagi kita sampai di rumah sakit" ucapnya berusaha menenangkan.

Tentu saja tangisku masih tidak berhenti.

Kemudian pria yang tadi duduk di kursi kemudi bertanya pada wanita di sampingku.

"Kita ke rumah sakit mana? Kurasa dia sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya hingga menangis seperti itu" ucap bapak tadi sambil menengok sebentar ke arahku.

"Rumah sakit terdekat saja, tempat Rena di bawa tadi" ucap wanita itu.

Tiba-tiba tangisku semakin keras yang membuat dua orang tersebut semakin kebingungan. Aku nggak mauuu. Bisa-bisanya aku mau dibawa ke rumah sakit yang sama dengan Rena. Disana pasti ada Ash dan orang-orang lainnya. Bisa-bisa aku digebukin. Kan aku, ralat maksudnya Hirana yang buat Rena jadi seperti itu. Akan tetapi, mereka malah semakin mempercepat mobilnya mengira aku sudah tidak tahan lagi menahan rasa sakitnya. Tak lama, kami sampai di rumah sakit.

My Handsome Ashtara [END]Where stories live. Discover now