Part 40

27K 1.7K 96
                                    

Haiii, aku mau ingetin lagi ya, kalo yang emang udah baca sampai sini berarti tau kan ya, kalo karakter perempuannya disini itu mungkin agak lemah, penakut, dan bukan yang badas-badas tenaga kuli gitu kayak cerita-cerita yang lain, ya meskipun kalo ditanya karakternya bisa bercanda atau bertingkah lucu tentu aja bisa, tapi karena kayaknya ada yang kurang suka sama karakteristiknya ditambah karakter laki-lakinya yang kayaknya juga bukan tipe-tipe green flag, jadi tolong sekali lagi kalo buat yang merasa ini bukan tipe ceritanya, nggak usah dipaksa ya


Oh iya selamat menikmati part Ash dan Hirana kali ini


~~ Selamat membaca ~~




Tanpa berlama-lama, tentu saja aku segera pergi dari sana dan duduk di meja. Aku memperhatikan punggung Ash yang sedang memasak.

'Punggungnya lebar' batinku menikmati keindahan pemandangan di depanku dengan saksama

Aku terus memperhatikannya. Sekarang ia memasukkan telur yang entah kenapa malah terlihat seperti gerakan seorang chef. Haha aku sepertinya kebanyakan nonton acara masak-masak.

Tak lama makanan pun jadi, ia pun menghampiriku dengan dua buah piring di tangannya. Kemudian, ia menyerahkan satu piring dari tangannya padaku.

"Makanlah" ucapnya. Aku sempat terdiam sebentar. Aku pikir ia hanya akan masak untuk dirinya sendiri.

Aku hanya tidak menyangka bukannya Ash tadi bersikap menyeramkan, kenapa sekarang ia memberikan aku makanan seperti ini. Sikapnya suka berubah-ubah. Apa dia ini bermuka dua.

Melihatku yang masih belum menyentuh makanan, Ash kembali membuka suaranya.

"Jangan bilang kamu tipe yang diet-diet itu, nggak bisa makan tengah malem. Kalo pun iya, ya nggak peduli sih. Itu harus dimakan. Kalo nggak mau, aku tetep akan paksa kamu makan sampai makanannya habis dengan cara spesial" ucapnya dengan senyum tipis yang kembali menyeramkan membuatku sedikit merinding.

Tuh kan, udah berubah serem lagi sekarang.

***

Aku memakan makananku. Ternyata enak, emang ya kalau makan enak tuh bisa bikin moodku naik. Wajahku berseri-seri menikmati makanan hasil karya masakan Ash.

Selama aku makan, aku tidak merasakan ada pergerakan aneh dari orang yang berada di hadapanku. Karena itu, aku bisa makan dengan normal.

Tapi jika dipikir-pikir, bukannya aneh kalau aku nggak merasakan gerakan yang berarti dari Ashtara. Aku beranikan diri untuk menatap Ashtara yang berada di hadapanku.

Yang tentu saja menyebabkan mata kami bertemu. Ash ternyata sudah menyelesaikan makanannya, tapi ia tidak berkata apa-apa. Ia hanya memandangku dalam diam dengan iris mata hitamnya. Masalahnya saat ini adalah malam hari. Hmm sudah pagi deng, tapi langit masih gelap. Tentu saja itu menyeramkan. Takut-takut kalau ternyata orang di hadapanku ini bukan manusia.

Mana tatapannya menyeramkan. Aku jadi merasa canggung dan sedikit takut, kemudian kembali menundukkan kepalaku untuk fokus pada makanan di hadapanku.

"Hirana" panggil Ashtara dengan suara beratnya yang membuat bulu kudukku sedikit berdiri.

Aku pun kembali mendongakkan kepalaku, menatap Ash yang memanggilku.

"Ya?"

Setelah aku menanggapi panggilan tersebut, tidak ada jawaban lagi dari Ash. Suasana terasa hening karena tidak ada yang membuka suara.

My Handsome Ashtara [END]Where stories live. Discover now