68. Desire; Propose💍

467 76 193
                                    

Yumna terlihat mengalihkan pandangannya ketika dia mendengar ada suara ketukan pada pintu kamarnya; "Yumna-ya? Kamu sudah tidur?" tak lama terdengar suara Mark yang memanggilnya dari balik pintu.

"Belum, ada apa? Buka saja pintunya, tidak aku kunci kok." sahut Yumna dari dalam kamar dan segera membuat Mark membuka pintu kamar tersebut secara perlahan-lahan.

Dan satu detik kemudian laki-laki itu justru tampak terpana saat melihat wajah polos Yumna yang kini masih memakai mukenanya karena dia baru saja selesai menunaikan ibadah salat tahajudnya.

"Maaf, aku ganggu kamu salat ya?" tanya Mark tak enak hati, "Enggak kok, kebetulan aku sudah selesai salatnya. Kamu kenapa belum tidur?" tanya Yumna balik.

Masih dengan posisi berdiri diambang pintu yang hanya terbuka sedikit saja, Mark pun terdengar menjawab; "Aku tidak terlalu mengantuk, Na." balasnya.

Yumna tersenyum kecil ketika melihat sifat menggemaskan kekasihnya itu yang hanya bersandar pada daun pintu dan tampak begitu malu-malu dihadapannya; "Masuklah."

"Jangan berdiri didepan pintu seperti itu. Sini, duduk di samping ku." ajak Yumna yang meminta Mark untuk datang menghampirinya.

"Apa tidak apa-apa jika aku masuk ke dalam kamarmu?" ragu Mark, takut itu mungkin akan melewati batasannya.

"Tidak apa-apa, yang penting pintunya di buka saja supaya tidak menimbulkan fitnah atau pikiran buruk dari teman-teman kita yang lain." jawab Yumna begitu santai.

Dengan wajah sumringah Mark pun langsung membuka lebar pintu kamar Yumna, dan berjalan masuk untuk menghampiri gadisnya yang masih terduduk di atas sajadahnya sekarang. "Kamu mau mengaji yaa?" tanya Mark ketika melihat Yumna masih memangku Al-Quran kecil yang memang selalu dia bawa setiap harinya.

"Tidak, aku sudah selesai mengaji kok tadi. Kamu kenapa enggak tidur, memangnya kamu tidak lelah ya?" tanya Yumna khawatir karena seharian ini mereka semua berwisata kuliner keliling pulau Jeju dan Mark bertugas untuk mengemudikan salah satu mobil yang mereka gunakan tadi.

"Aku memang sedikit lelah sih, tapi sepertinya hanya ini kesempatan aku untuk bisa berbicara berduaan saja denganmu."

"Karena besok pasti kita akan sangat sibuk dengan acara jalan-jalan yang sudah diatur oleh mereka. Dan tidak enak juga rasanya jika aku membicarakan hal seperti ini didepan anak-anak yang lain." sahut Mark.

"Kamu mau berbicara berduaan saja denganku?" konfirmasi Yumna dengan jantung yang tiba-tiba saja berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

Karena biasanya jika Mark sudah mengajaknya untuk berbicara berduaan seperti ini, maka laki-laki itu pasti akan membahas sebuah topik yang cukup serius.

"Mm, kamu keberatan enggak kalau kita berdua berbicara dulu sebentar sebelum kita istirahat lagi pagi ini??" tanya Mark memastikan, karena dia takut jika kemauannya ini justru akan mengganggu waktu istirahat kekasihnya itu.

Yumna terlihat menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku tidak keberatan sama sekali kok. Lagipula aku kan sudah sempat tertidur di mobil tadi, jadi sekarang tidak terlalu mengantuk juga. Memangnya kamu mau membicarakan soal apa?" tanya Yumna dengan tatapan mata yang begitu teduh ke arah Mark.

Laki-laki itu sempat terdiam selama beberapa detik dan tampak menarik nafas yang begitu dalam, seolah sedang berusaha untuk menenangkan diri sebelum dia menyampaikan semua isi kepalanya pada Yumna.

Setelah merasa bahwa dirinya sudah cukup siap untuk berbicara, Mark pun mulai mengutarakan semua niat dan tujuannya mendatangi kamar Yumna pagi itu; "Sebenarnya aku ingin mengucapkan terimakasih sama kamu Na, karena kamu sudah mau mengalah seperti ini untuk aku."

MANAGER NCT DREAM || Seasons 2 || End 📌💚Where stories live. Discover now