11. ErExit; Panic Attack 🦊

660 101 43
                                    

Langkah kaki Han Seira mulai tertatih ketika napasnya terasa semakin sesak, tangannya bahkan sampai meraba-raba pada dinding yang ada disekitarnya, hanya untuk dapat membantu dia berjalan menuju ke pintu tangga darurat yang berada tidak jauh dari lift apartemen tersebut.

Han Seira memutuskan untuk tidak langsung naik ke unit dorm mereka, karena sepertinya dia membutuhkan waktu untuk menenangkan diri dulu, usai berjumpa dengan Han Jongsuk diparkiran tadi.

Begitu berhasil membuka pintu tersebut, Han Seira terlihat melonggarkan kerah bajunya agar dia bisa leluasa untuk bernapas dan tak sesesak ini. Seira juga terus berusaha untuk mengatur deru napasnya yang semakin tak beraturan dan bahkan kedua tangannya juga sudah terlihat gemetaran sekarang.

Harus Han Seira akui, nyatanya dia memang sangat lemah. Benar-benar sangat lemah dan memalukan. Bagaimana tidak, bahkan hanya dengan bertemu dan berbincang sebentar saja bersama Kakak tirinya itu, sudah lebih dari cukup untuk membuat Han Seira terkena serangan panik separah ini.

Jujur saja, Han Seira memang masih belum bisa melupakan semua peristiwa yang pernah terjadi diantara dia dengan Jongsuk, bahkan setelah enam tahun berlalu. Karena seumur hidup Han Seira itu merupakan kejadian paling kelam yang pernah dia alami dan masih sangat membekas dalam ingatannya sampai detik ini.

Seira mencoba untuk tidak merasakan semua kesedihan, trauma dan rasa sakit yang tengah dia rasakan di sekujur tubuhnya sekarang, yang perlahan-lahan mulai bermunculan bersama dengan setiap potongan adegan yang terjadi pada malam kelam itu.

Han Seira terus berusaha untuk melawan semua serangan panik yang mulai menderanya, dia melakukan segala cara untuk menghentikan rasa sesak, rasa berdebar pada jantungnya yang tampak berdetak lebih cepat serta tremor yang terjadi pada kedua tangannya sekarang.

Tapi semakin Han Seira mencoba untuk melupakan apa yang ada didalam kepalanya, maka semakin jelas pula semua potongan-potongan kejadian itu terangkai di dalam benaknya.

Sentuhan yang Jongsuk lakukan dibeberapa bagian tubuhnya pada malam itu, kini membuat Seira merasakan rasa sakit yang teramat luar biasa di setiap anggota tubuh yang laki-laki itu sentuh.

Bahkan Han Seira sampai meringkuk di lantai dan terus berusaha untuk memeluk dirinya sendiri, dia berjuang menahan semua rasa sakit yang tengah dia rasakan dari sentuhan demi sentuhan yang Jongsuk lakukan padanya.

Tanpa Han Seira sadari, erangan kesakitannya semakin menjadi-jadi kala dia mulai melihat sosok Jongsuk yang tengah memeluk dan menindih tubuhnya dengan sangat kasar di dalam kamarnya sendiri.

Han Seira terus menjerit ketakutan dan kesakitan dalam posisi meringkuk di lantai tangga darurat tersebut. Matanya terpejam begitu rapat, dengan lelehan air mata yang tidak bisa berhenti mengalir ketika semua bayangan itu mulai terlihat semakin jelas dan nyata dalam benaknya.

"Nuna!?" Jisung terlihat sangat terkejut ketika menyadari bahwa suara rintihan yang sedari tadi mereka dengar itu, ternyata berasal dari manager mereka sendiri.

"Seira-yaa?" bahkan Renjun juga tak kalah terkejutnya ketika melihat Han Seira meringkuk seperti itu di lantai, sambil terus menjerit kesakitan dan menangis dengan mata yang terpejam rapat.

"Nuna apa yang terjadi denganmu??" Jisung hendak menyentuh tubuh managernya, tapi belum sempat tangannya menyentuh bahu Seira, Renjun buru-buru menahan pergerakannya; "Jisung-ah, jangan." larang Renjun cepat.

"Tapi hyung ...." Jisung terlihat panik ketika mendengar Seira semakin menjerit ketakutan dengan mata yang masih terpejam dan semakin meringkuk kesakitan di lantai.

MANAGER NCT DREAM || Seasons 2 || End 📌💚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang