51. Cheese; Cash 💰

514 85 166
                                    

"Apa tidak sebaiknya kita bawa Seira ke Rumah Sakit saja?" tanya Jeno sedikit khawatir karena Han Seira terlihat sangat pucat sekarang.

"Tidak perlu, Jen. Tadi aku sudah mengabari Minhyuk Hyung kok soal kondisinya Seira, dan dia bilang akan segera datang ke sini bersama dengan Dokternya Seira." jawab Haechan sambil meletakkan tubuh Han Seira di atas kasurnya. "Jisung-ah, boleh aku minta tolong sesuatu padamu?" Haechan tampak mengalihkan pandangannya ke arah sang maknae.

"Tolong apa, Hyung??" tanya Jisung, "Tolong ambilkan aku handuk kecil dan air kompresan ya. Soalnya, suhu tubuh Seira semakin tinggi, aku takut dia malah jadi demam nanti. Jadi lebih baik buru-buru kita kompres saja." ujar Haechan dengan satu tangan yang tampak menempel di atas kening kekasihnya guna mengecek suhu tubuh Han Seira sekarang.

"Airnya harus yang dingin, air biasa atau air hangat ya, Hyung? Terus harus aku pakaikan es batu juga enggak sih air kompresan nya??" tanya Jisung tidak paham.

Pertanyaan Jisung tadi langsung bersambut dengan helaan napas panjang dari Chenle, yang sekarang memang sedang berdiri bersebelahan dengannya; "Sudah biar aku saja yang mengambilkannya, kamu tunggu di sini saja." ucap Chenle yang terlihat bergegas keluar dari kamar Han Seira dan tampak pergi menuju ke arah dapur dorm.

Jisung terlihat menggaruk tengkuknya dengan canggung, karena sepertinya dia sudah salah bertanya dalam situasi genting seperti ini. Karena sekarang dia jadi mendapatkan lirikan tajam dan helaan napas dari beberapa Hyung nya yang ada di dalam kamar tersebut.

"Lukanya masih keluar darah enggak, Chan?" tanya Jaemin tak kalah khawatir dengan tatapan yang berfokus pada luka gores di leher Han Seira.

"Beruntungnya, lukanya tidak terlalu dalam dan darahnya juga sudah mulai berhenti sekarang." ujar Haechan setelah memastikan keadaan luka yang ada di leher kekasihnya itu.

"Ini. Lebih baik kita obati saja dulu, sambil kita menunggu Dokternya datang. Kalau di biarkan terbuka seperti itu, aku takut lukanya jadi infeksi nanti." Mark terlihat mengulurkan sebuah Kotak Pertolongan Pertama ke arah Haechan, karena begitu sampai di dorm Dream, itu merupakan benda pertama yang Mark cari di sana.

"Terimakasih, Hyung." Haechan segera mengambil benda pemberian Mark itu, dan tampak mengeluarkan beberapa barang dari dalam sana untuk mengobati luka gores tersebut.

Dan para member NCT Dream yang lain hanya menatap dalam keheningan saja ke arah keduanya, mereka semua mengamati bagaimana Haechan dengan sangat berhati-hatinya terlihat menyeka dan membersihkan luka yang ada di leher kekasihnya itu.

Sedangkan Mark terlihat menatap begitu khawatir ke arah Han Seira yang masih tidak sadarkan diri sampai detik ini; "Maafin aku yaa, Ra. Seandainya saja aku tidak mengambil keputusan yang gegabah, mungkin Tante tidak akan melukai kamu seperti ini." batin Mark dengan segala perasaan bersalahnya pada perempuan itu.

Entah kenapa, melihat Han Seira terluka seperti itu membuat Mark merasa sangat menyesal telah memblokir dan mengacuhkan semua permintaan Lee Dora. Mark tidak menyangka jika tindakan dan keputusan yang dia ambil pada saat itu, akan berdampak seburuk ini pada Han Seira.

"Ini, Hyung." Chenle terlihat memberikan semangkuk air dan handuk kecil yang dia ambil tadi kepada Haechan, tapi justru Mark lah yang mengambil benda tersebut karena saat ini Haechan masih tampak sibuk mengoleskan salep khusus di atas luka gores tadi.

"Makasih ya, Le." ujar Haechan dan Mark berbarengan, sementara Chenle hanya mengangguk kecil pada keduanya.

Mark mulai memeras handuk itu, lalu terlihat memberikannya pada Haechan ketika dia melihat Haechan sudah selesai menutup luka tersebut dengan sebuah plester kecil. Laki-laki berkulit Tan itu menerima handuk pemberian Mark, lalu meletakkan handuk itu di atas kening kekasihnya yang terasa semakin hangat setiap detiknya.

MANAGER NCT DREAM || Seasons 2 || End 📌💚Where stories live. Discover now