19

28.8K 634 6
                                    

Jangan lupa vote dulu sebelum membaca!
.
.
.
________________________________

" Lu kenapa sih Bel, lesu amat! " Seru Nola setengah berbisik. Walaupun kelas mereka sudah selesai sore ini tapi masih ada banyak mahasiswa yang berdiam diri dikelas.

Bella tak menjawab dan hanya menghela nafas kasar. Sepulang dari butik tadi mood Bella memang hancur dan ia sangat tidak semangat untuk memasuki kelas hari ini. Sedari tadi pun ia hanya sibuk mendesah kesal di sepanjang perkuliahan nya yang membuat Nola bingung setengah mati.

" Lu ada masalah lagi sama sibangsat itu?. Atau mereka gangguin lu lagi? "

" Hufh!. Engga La. Gua cuma lagi gak mood aja"

" Lu kenapa?. Ada masalah? "

Bella menggeleng. Ia berusaha tersenyum dihadapan Nola walaupun reaksi temannya malah berganti menatap sinis dirinya.

" Lu kalo ada masalah cerita aja ke gua, siapa tau gua bisa bantu. Apalagi kalo masalah lu tentang si baj*ngan binat*ng itu. Hah! mudah aja buat gua untuk ngapus butiran debu kaya mereka dari bumi ini."

Suara gelak tertahan keluar dari mulut Bella. Sontak Nola menatap temannya dengan kening yang berkerut.

" Lu pikir gua bercanda? " Tanya Nola yang mulai tampak kesal.

" Ngga La. Gua cuma seneng aja ternyata masih ada temen sebaik lu di dunia ini."

" Maksudnya ini cuma Nola yang baik?. Kita nggak? " Serga Agin yang tiba-tiba saja sudah berada didekat mereka. Tampak Gita dan Lina membuntuti nya dari belakang.

" Iya kalian juga yang ter the best lah! " Seru Bella sambil mengacungkan dua jempol tangannya.

" La, Bel, nongkrong yuk! " Ajak Gita.

" Boleh juga!. Biar gua traktir! " Ucap Nola sambil mengeluarkan black card dari dompetnya sambil mengerling nakal.

" Gilaakkk.... Yok lah! " Seru Agin antusias.

" Eh tapi halalkan uangnya itu? " Ralat Agin memastikan, karna ini baru kali ini ia melihat Nola mengeluarkan black cardnya.

" Mmmm..... Maybe? " Jawab Nola ragu.

" Lu dapet kartu itu dari mana? " Tanya Bella.

" Gua habis nyolong dari dompet bokap gua kemaren waktu pulang ke rumah." Bisik Nola sambil tersenyum bangga.

" Ihhh... Gak halal itu La. Astagaaaa... Lu mau kasih kita makan pake uang haram? " Omel Agin sambil berdecak pinggang.

" Ya elahh... Ini uang gua jamin halal. Lagian sama ajakan, mau pake uang gua pun tetep aja itu dari bokap gua juga."

" Ta-tapi... " Belum selesai lagi Agin berbicara jari telunjuk Nola sudah mendarat dibibir nya.

" Shhhuutttt!!!. Udah lah! Lagian orang tua gua gak akan jatuh miskin cuma gara-gara kita pake black cardnya. Santai aja.... Rileks babyyy.... "

" Enak jadi lu ya La. Gak pernah takut jatuh miskin. Lah gua, kalo gak karna beasiswa pasti gua gak akan pernah sampe disini." Ucap Lina sedikit meringis.

" Ya gitu lah Lin. Semua itu ada lebih dan kurangnya. Gua dikasih harta berlimpah, dan lu dapet kasih sayang berlimpah yang gak bisa gua dapetin selama ini. Uang itu gak ngejamin kebahagiaan semua orang Lin, gua malah iri sama hidup lu." Jelas Nola sambil mengelus lengan Lina lembut.

" Udah ah jangan naro bawang disini!. Ayo kita pergi, gua tau tempat makan yang enak." Ucap Gita yang disambut anggukan semangat oleh teman-temannya.

" Lu ikut kan Bel? " Tanya Nola.

MY BADBOY "ABARA" Where stories live. Discover now