14

58K 1K 7
                                    

Jangan lupa komentar dan vote!

🌼

🌼

________________________

Bella berdiri termenung didepan cermin. Matanya menatap nanar sosok nya yang memakai dress selutut berwarna sage dengan rambut panjangnya yang dibiarkan tergerai begitu saja. Kenapa Bara begitu menginginkannya?. Ia merasa tak ada yang hebat dari dirinya yang biasa-biasa saja. Kenapa harus dirinya dari antara puluhan perempuan cantik yang mengantri bahkan menawarkan diri secara suka rela hanya demi mendapatkan perhatian Bara.

Wajah Bella tampak lesu. Semalaman ia tidak bisa tidur sama sekali. Pikiran nya terus menerus memikirkan permintaan orang tua Bara. Walaupun Ayah dan Bunda nya tidak ada membahas lebih lanjut. Tapi Bella tau orang tuanya setuju-setuju saja soal pernikahan ini.

Bagaimana jika ia menolak saja lamaran Bara?.

Ataukah harus ia jujur saja soal perlakuan buruk yang pernah Bara lakukan ke dirinya?.

Bella segera menggelengkan kepalanya. Ia tidak boleh memberi tau kejadian yang sangat menjijikkan itu ke orang tuanya. Cukup ia pendam seorang diri saja.

Matanya terpejam sejenak. Mencoba berfikir alasan apa yang tepat untuk menolak pernikahan ini. Padahal Bella sudah berfikir keras, tapi tetap saja tidak ada jawaban yang telintas dikepalanya.

Bella menghela nafas kasar. Ia sudah cukup lelah berfikir. Bella kembali mematutkan diri kecermin. Dirasa penampilan nya sudah cukup, ia memutuskan turun kebawah untuk sarapan dan berangkat kuliah.

Baru saja ia sampai ditengah tangga, langkah nya harus terhenti tat kala mata nya menangkap sosok Bara yang duduk santai dimeja makan bersama Ayah Bunda nya.

Apa-apaan dia!. Batin Bella yang menatap nyalang kearah meja makan.

" Loh ca, udah siap?. Yuk sarapan dulu! " Ajak Bunda yang langsung menyiapkan piring untuk Bella.

" Iya sarapan sini nak sama Bara juga. " Tambah Ayah.

Dengan gerakan malas Bella berjalan menuju meja makan. Ia pun duduk dikursi disamping Bunda. Matanya tak henti menatap tajam kearah Bara, sedangkan yang di lihat tampak biasa-biasa saja dan terus menikmati sarapannya.

" Kenapa dia disini? " Tanya Bella ketus.

" Kata Bara kamu yang minta jemput pagi ini."

Bella mendelikkan mata saat mendengar jawaban Ayah. Kapan-kapan ia minta dijemput laki-laki brengsek ini. Jangan kan minta jemput berbicara saja ia sudah nggan sekali. Tatapan nya beradu dengan Bara. Bara tampak tersenyum tipis sambil mengendikkan bahu yang membuat Bella bertambah kesal. Bagaimana bisa ia akan menikahi laki-laki menyebalkan seperti Bara.

" Kenapa Bunda ajak dia sarapan sama kita?" Gerutu Bella masih tidak suka dengan kehadiran Bara.

" Ya biarin aja kali Ca. Lagian kan Bara sebentar lagi jadi menantu Bunda juga. "

" Belum tentu juga Ica mau menikah sama dia! " Ucap Bella sengit.

" Ca, lagian kan ada bagusnya kalo kalian sering jumpa begini. Biar makin deket. Ya kan bun? "

" Iya ca, apalagi kata Bara kalian jarang ngobrol. Masa iya mau jadi suami istri tapi gak ada koneksi. "

" Kok Ayah sama Bunda jadi belain dia! "  Bella berdiri dari kursi dengan tatapan benci yang tidak ia tutup-tutupi.

" Ca... Ayah sama Bunda gak belain dia. Cuma bukannya kalian harus bersikap lebih dewasa? " Ucap Ayah yang masih berusaha tenang menghadapi putrinya.

Bella pun tidak tau kenapa ia sangat sensitif hari ini. Entah karena perlakuan Bara dulu yang masih membekas dipikirannya, ditambah lagi soal pernikahan yang sangat tidak disetujui nya ini membuat emosi nya tak terkendali.

MY BADBOY "ABARA" (TAMAT) Where stories live. Discover now