12

41.9K 573 1
                                    

.
.
.
________________________________________

Hari ini Bella memutuskan untuk masuk kuliah. Karna ia sudah bosan juga mendengar celotehan Nola tentang banyaknya pelajaran yang tertinggal. Bella juga sudah merasa cukup untuk terus beristirahat dirumah.

Sekarang Bella sudah semester tiga. Ia tidak ingin terus menerus membuat Ayah Bunda nya kecewa melihat nilainya yang menurun. Bahkan masalah kemarin saja ia tidak mampu bercerita apa-apa.

Apalagi orang tuanya langsung bahagia saat ia memutuskan untuk kembali kuliah. Mereka merasa putrinya benar-benar sudah selesai menjalani masa pengurungan diri. Mereka bahkan tak henti-hentinya memberi kan motivasi agar Bella tetap semangat untuk menyelesaikan studinya.

Berulang kali Bella mencoba menenangkan diri disaat air matanya ingin lolos. Rasanya ia masih belum juga bisa menghilangkan trauma nya.

Dengan langkah ragu Bella berjalan keluar rumah. Tampak Nola sudah menunggu didalam mobil untuk berangkat bersama.

" Haiii!! " Seru Nola sambil melambaikan tangan.

Bella tersenyum manis dan berjalan menghampiri Nola.

" Udah siap jalanin hari baru? "

Bella mengganguk.

Sebenarnya masih ada rasa ragu dan takut dalam dirinya. Tapi ia tidak mungkin akan terus seperti ini. Menghindar tidak akan menyelesaikan masalah. Kalau Bella terus berlarut-larut, tak hanya ia yang akan semakin tersiksa tapi orang tuanya juga. Bella tidak ingin mengecewakan orang tuanya. Hanya dia satu-satunya harapan mereka.

" Silakan masuk tuan putri. " Nola membukakan pintu mobil untuk Bella.

" Makasih ya La. "

" Udah gak ada lagi yang ketinggalan? " Tanya Nola memastikan.

Bella menggeleng. Ia sudah memastikan tadi tidak ada yang tertinggal saat keluar rumah.

Mobil sedan berwarna metalik itu melaju perlahan membelah jalanan kota yang ramai. Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai dikampus.

Bella menarik nafas sejenak untuk menegarkan diri. Ntah kenapa ia mendadak panik dan ketakutan. Ia panik dan takut karna besar kemungkinan Bella akan bertemu empat orang itu, terlebih lagi Bara. Bella panik dan takut jika nanti ada yang tau bahwa ia tidak lebih hanya lah gadis yang menjijikkan. Padahal segala bekas yang Bara tinggal kan ditubuhnya sudah seutuhnya menghilang. Tapi tetap saja ia takut dan khawatir jika ada yang sadar. Segala pikiran negatif terus berputar dikepalanya.

" Bel. " Nola menggenggam lembut tangan Bella yang terlihat pucat dengan bibir yang bergetar.

Bella menoleh. Mendapati raut khawatir Nola.

" It's okay, i'm here.... " Tutur Nola menenangkan.

Mata Bella terpejam. Ia sedang menarik nafas mencoba menenangkan segala ketakutan yang ada dalam dirinya. Ia harus kuat. Ia tidak boleh jatuh begitu saja karna hal itu.

" Udah? " Tanya Nola lembut yang dibalas anggukan oleh Bella.

Mereka berjalan menelusuri koridor kampus. Nola terus menggandeng tangan Bella erat-erat.ia tidak ingin kejadian buruk seperti waktu itu terulang lagi. Beberapa perkataan random dari Nola terus mengisi pendengaran Bella hingga sampai didepan kelasnya.

Saat tiba di kelas, kehadiran Bella menjadi pusat perhatian. Bella menghentikan langkah nya didepan pintu dengan gerakan kaku.

" Haiii..." Sapa BellaBella canggung.

Sontak beberapa teman Bella tampak terkejut dengan kehadirannya. Sudah tak terhitung lagi berapa lama ia tidak memasuki kelas ini. Tentu teman-temannya merasa terkejut yang pada akhirnya Bella muncul juga.

MY BADBOY "ABARA" Where stories live. Discover now