5

74.5K 782 3
                                    

.
.
.
______________________________

Bella menopang dagunya dengan pikiran yang sudah berkelana. Bella bahkan tak lagi berkonsentrasi mendengarkan penjelasan dosen didepan. Pikiran nya sedang ribut memikirkan bagaimana ia bisa lari dari laki-laki gila yang tak sengaja ia tabrak waktu itu. Ia termenung memikirkan tingkah para tuyul yang membuat nya geram mati-matian. Kenapa Bella harus bertemu makhluk makhluk itu. Kenapa sekarang ia harus diikuti bayang-bayang Bara. Apalagi Bara yang terus mengikutinya cukup membuat Bella risih. Mengingat bagaimana laki-laki itu menarik tali bh ny saja sudah membuat Bella membenci Bara tingkat dewa.

Drttt.. . . Drttt.. . . .
Ponsel Bella bergetar, ada notif muncul dilayar ponselnya. Ada pesan dari Nola. Bella membaca pesan dari Nola yang langsung membuatnya membelalakan mata.

" Bel, liat ke luar deh. Tumben bener para suami gua berdiri di depan kelaskelas kita. Apa karna nungguin gua kelar kelas kali ya? "

Segera Bella menoleh ke arah luar, benar saja mereka berempat sudah berdiri di depan pintu. Bella menelan ludahnya susah payah, Bella tau ini adalah saat nya ia harus masuk kekandang yang tak sengaja ia buat sendiri. Bella meringis ngilu membayangkan apa yang akan diperbuat oleh mereka berempat kepada nya. Apakah ini akan menjadi akhir dari hidup nya?.

Bella memang sering mendengar tentang ke bringasan mereka berempat dari beberapa temannya. Mereka menyebutnya sebagai geng Balganzo, geng yang tak pernah terkalahkan. Siapa pun yang menggangu salah satu dari mereka pasti bakal dapet ganjaran yang gak masuk akal. Kalo laki-laki biasanya mereka akan menghajar habis-habisan. Nah kalo perempuan biasanya mereka akan memperkosa secara bergilir hingga bosan. Membayangkan bagaimana ia akan diperkosa bergilir oleh mereka berempat membuat Bella merinding disko.

Bella menggigit bibir nya sambil berfikir keras bagaimana cara agar ia bebas dari tuyul tuyul itu. Ia tak mau digilir dan disiksa oleh makhluk tak berakhlaq itu. Bella mengenggam ponselnya sambil mengetik pesan untuk Nola.

Me😇.

La, bantuin gua pleaseee 🙏🙏🙏

Nola unyu😙.

Apaaan?

Me😇.

Bantuin gua lari. Gua mau lari dari kejeran tuyul tuyul itu. Setelah kelas ini lu langsung keluar dan Lu harus pura pura nyariin gua diluar kelas biar gua bisa kabur.

Nola unyu😙.

Lu kenapa sih Bel?

Me😇.

Udah nanti aja gua jelasin cerita nya panjang, pokoknya lu harus lakuin yang udah gua bilang.


Nola reflek memandang penuh pertanyaan kearah sahabat nya yang berjarak beberapa bangku darinya. Ia butuh penjelasan saat ini, tapi melihat mimik memohon dari wajah Bella membuat Nola iba hati dan segera menganguk. Bella langsung mengulas senyum getir dengan wajah yang sangat menyedih kan.

Bella merasa panas dingin seakan akan bertemu malaikat maut. Keringat nya mulai bercucuran di pelipis nya. Ia gemetaran hebat, membayangkan bagaimana jika rencananya tak berhasil.

Dosen didepan itu pun sudah mengemasi barang-barang nya pertanda kelas sudah berakhir. Jantung Bella pun berdegup tak karuan. Sekarang adalah saat ia harus bertarung demi menyelamatkan diri.

Bella langsung melirik Nola dan memberikan isyarat agar Nola segera melaksanakan aksinya. Dengan sigap Nola langsung keluar dengan ponsel ditelinga, bahkan ia mengabaikan saat dosen nya belum sempat melewati pintu kelas untuk keluar.

" Halo Bel. Bella, lu dengar suara gua gak?. Lu dimana sih? " Teriak Nola di luar kelas yang sedang berpura-pura menelpon Bella. Nola sengaja meninggikan nada bicara nya agar menarik perhatian mereka berempat yang siap menunggu Bella untuk menariknya ke markas.

Benar saja mereka berempat kompak memandangi Nola dengan seksama. Mereka memasang telinga baik-baik agar tak tertinggal informasi dari Nola.

" Apa? Gak denger Bel, lu lagi dimana sih Bellaaaa.... Apa?... Oooo lu di perpus?. Ooo oke oke gua kesana. Lu tunggu aja ya disana gua ambil tas dulu baru nyusulin lu. Bella, lu hati-hati disana ya, gua langsung kesana. " Oceh Nola keras.

Saat menoleh Nola langsung menangkap keempat laki-laki yang langsung bergegas pergi. Nola tau kemana arah para lelaki itu. Mereka pasti pergi ke perpustakaan untuk menemukan Bella disana. Setelah keadaan aman Nola segera masuk kelas dan mengkode Bella agar segera pergi.

Mendapat lampu hijau Bella langsung berlari keluar dibuntuti Nola. Mereka langsung berlari kearah parkir yang arahnya berlawanan dengan rombongan Bara. Nola dengan buru-buru memencet remot kontrol mobilnya. Segera ia memasukkan Bella terlebih dahulu kedalam mobil dan ia pun menyusul masuk. Dengan cepat Nola menghidupkan mobilnya dan bergerak pergi menjauh dari kampus. Saat ini yang ada dipikiran Nola adalah bagaimana caranya ia membawa Bella pergi sejauh mungkin.

" La, kita jangan pulang kerumah gua. Mereka udah tau lokasi rumah gua. " Seru Bella saat Nola hendak mengantarkan nya pulang.

" Ya udah kita ke rumah gua aja biar lebih aman. " Ucap Nola dan memutar kendali mobilnya untuk merubah rute arah perjalanan mereka.

" Lu ada masalah apa sih sama mereka? "

" Aduh nanti aja bisa gak sih nanya nya La, lu lebih baik nyetir yang fokus dulu.... Aaaaaa itu ada mobil Laaaaa.... "

Dengan sigap Nola menghindari mobil yang hampir saja ia tambrak. Bella hanya mengelus dada melihat sahabat nya yang berkendara ugal-ugalan.

" Pokoknya nanti nyampe lu harus langsung cerita! " Tegas Nola yang langsung dijawab anggukan oleh Bella.

_________________________________

Dilain tempat

" Mana dia? " Tanya Bara dengan emosi yang sudah memuncak. Nafasnya tak beraturan karena habis berlari mengelilingi perpustakaan untuk menemukan Bella. Namun orang yang ia cari tak juga kunjung ketemu.

" Gua udah nyari keliling tapi gak ada Bar. " Jawab Zio ngos-ngosan yang juga diiringi anggukan Alga

" Anj*g kalian udah cari baik-baik kan? " Bentak Bara keras.

" Kami udah cari keliling Bar tapi gak ada bahkan sampe keluar juga gak ada. " Jawab Alga sambil mengatur nafasnya.

" Dikelas udah gak ada, kata temen-temennya dia baru aja keluar dari kelas sama temennya. " Ucap Regan ya baru saja tiba.

" Anj*g kita semua kena tipu. " Seru Bara berapi-api. Ia kesal sekali, masa ia mereka berempat bahkan tak bisa menangkap  seorang perempuan.

" Anj*g, anj*g, anj*g!!!!!! " Maki Bara sambil menendang rak buku dihadapan nya.

" Apa harus kita pake cara kotor aja buat nangkep tu cewe? " Usul Alga.

" Gua gak mau. Gua mau dapetin dia pake cara baik-baik. Gua gak mau karna car kotor kita buat dia makin ilfil sama gua. " Jawab Bara sambil mengendalikan amarah nya yang sudah berada di pucuk kepala.

" Balik lagi ke markas, kita harus cari cara baru buat nangkep dia. " Perintah Bara yang langsung dijawab anggukan oleh teman-temannya.

Mereka pun meninggalkan perpustakaan dengan orang-orang yang menatap takut kearah mereka.

__________________________________________
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

MY BADBOY "ABARA" Kde žijí příběhy. Začni objevovat