|04| Rasa Ingin Tahu

18 5 0
                                    

Haloo semuanyaa 👋👋

Ketemu lagi sama aku di chapter baru. Hehe.

Penasaran gak dengan kelanjutan ceritanya? Yok, baca dan ramaikan

Oh ya, sebelum membaca. Jangan lupa Vote, Komen, dan follow aku ya alias Authornya. Biar aku rajin update juga lhoo. Emang mau aku gk rajin update gara-gara gak divote? Hehe👉👈

Nb: cerita ini hanya Fiksi



Selamat Membaca



Selamat Membaca

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.





Chapter IV
Rasa Ingin Tahu

◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇


Suara bel bergema ke seluruh penjuru sekolah. Seketika sorak-sorai penghuni bangunan itu menguasai satu sekolah. Satu tempat yang menjual berbagai makanan dan minuman kini diserbu oleh banyak remaja berseragam putih abu-abu. Bahkan ada yang bertengkar lantaran berebut tempat.

Di lain sisi, beberapa murid lebih memilih menghabiskan waktu di dalam kelas dibanding ke luar. Seperti halnya Sadam dan Ian. Sadam tengah sibuk merapikan buku dan peralatan tulis, sedang Ian tengah sibuk membaca buku berjudul "Kumpulan Mitos Indonesia". Selepas membereskan peralatan tulisnya, Sadam memperhatikan Sadam.

" Ian," panggilnya datar. Lelaki berkacamata yang duduk di samping Sadam menoleh bingung.

"Ya? Kenapa?"

"Aku penasaran, bagaimana kelanjutan tentang siswi yang kesurupan semalam?" Lantas Ian mengerutkan kening, kedua alis bertaut, dan pandangan mata menurun.

"Aku tidak tau. Paling siswi itu disuruh pulang atau, orang tuanya dipanggil." Kembali Ian membaca buku usai menjawab.

"Apa ini ada hubungannya dengan kebakaran di salah satu ruang di gedung D?" tanya Sadam kini bersandar ke kursi seraya melipat kedua tangan di dada. Ia memandang intens Ian.

"Aku nggak tau. Mungkin iya, mungkin tidak." Ian menjawab sambil membaca satu per satu kata di buku. Namun, seolah memikirkan sesuatu ia cepat menutup buku lalu bergerak menghadap Sadam.

"Ekh, Sadam, pernah kepikiran gak kalau siswi yang kesurupan semalam ada hubungannya dengan kebakaran ruang yang ada di gedung D dua bulan lalu?" Sontak raut muka Sadam masam.

"Bukannya aku sudah bertanya itu tadi?" balasnya membuat Ian tersenyum kikuk sambil menggaruk kepala.

"Hehe, iya juga, tapi kalau aku baca dari buku ini, kalau ada sosok arwah atau hantu yang gentayangan gitu, itu artinya dia tidak tenang. Ada urusan di dunia yang belum siap."

"Nah, sebelum kebakaran itu sekolah kita aman-aman aja, tapi setelah ada kebakaran malah banyak penampakan. Bahkan sekolah kita udah panggil dukun tetap aja gak mempan. Pasti ini ada hubungannya!"

SIURUPANOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz