|01| Lembaran Pertama

88 8 0
                                    


Halo semuanya 👋👋

Gimana nih kabarnya?

TAU CERITA INI DARIMANA?

Hehe, sebelumnya aku mau ngucapin makasih banyak udah mau mampir dan baca. Jangan lupa vote, komen, dan ajak teman-temannya, supaya authornya rajin update lhoo. 😆

Aku juga ingetin, cerita ini diikutsertakan dalam lomba " SASSPRO FESTIVAL" oleh Sassie Project. Jadi, mari kita buat cerita ini On Top dengan vote dan komen serta dukungan dari teman-teman semua


Selamat Membaca

Chapter 1Lembaran Pertama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 1
Lembaran Pertama

◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇

"Berita terkini. Telah terjadi kebakaran di salah satu ruangan yang ada di SMA .... Penyelidikan terkini menyimpulkan adanya korsleting listrik sehingga api menyambar dan melahap hampir seluruh ruangan. Namun, hingga saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran yang terjadi di SMA ...."

Seorang gadis dengan handuk melilit di kepala tengah duduk seraya menyantap semangkuk sereal. Di hadapan gadis itu terdapat televisi yang sedang menayangkan seorang wanita berkemeja dan membacakan berita. Ketika sang reporter membacakan nama sebuah sekolah, mata si gadis membola, lantas memanggil kakaknya.

"Kak Davin, Kak Davin! Sini deh, sekolah kakak masuk TV!"

Sosok remaja lelaki yang dipanggil tampak malas-malasan berjalan. Masih dengan muka bantal, lelaki itu menggerutu sambil mendekati tempat adiknya berada. Setibanya di sofa, Davin segera mendaratkan bokong, mengambil bantal sofa dan memeluk, lalu merebut sedikit sereal sang adik.

"Iih, kakak, itu makananku! Kok main ambil aja sih? !" protes si gadis.

"Biarin akh, kakak ngantuk, malah kamu bangunin! Untung kelas online kakak dibatalkan hari ini. Tadi kamu bilang apa? Sekolah kakak masuk TV?"

Dengan raut kesal serta ekspresi ingin menghantam, gadis itu menjawab, "Itu, ada kebakaran di sekolah kakak, katanya--"

"Yes, sekolah online diperpanjang," balas Davin girang memotong tanpa mau tau kelanjutan dari ucapan sang adik. Sementara gadis itu segera mengambil bantal sofa lainnya dan melempar ke muka Davin.

"Ihhhhh, kakak ini. Tau dari mana? Orang yang kebakaran cuma satu ruangan. Pasti tetap masuk sekolah. Emang kakak gak bosan, kita sekolah online gara-gara pandemi corona? Belajar cuma pas ada PR doang, ada kelas online kamera dimatiin, ditanya guru bilangnya sinyal buruk! Emang gak capek?"

"Enggak, wleee!"

Davin sendiri mengeluarkan lidah seolah mengejek sang adik. Terjadilah aksi baku hantam antara kakak adik itu. Yang satu melempari bantal dan barang lainnya kepada yang lebih tua, satunya lagi berusaha menghindar. Aksi itu terus berlanjut tanpa mereka sadari telah mengabaikan kelanjutan berita yang dibawakan sang reporter.

SIURUPANWhere stories live. Discover now